Share

Wanita Utusan Sebastian

Tiana menata beberapa boneka barunya di dalam rak yang ada di kamarnya. Juga tiga kaca mata baru dengan bingkai bermacam warna, anak perempuan itu senang koleksi bonekanya bertambah, tapi dia sedih temannya harus pergi.

"Tidak boleh nangis," ujar Tiano merangkul kembaran perempuannya.

"Tiana tidak nangis kok," jawab anak itu menatap Tiano dan tersenyum.

"Bagus! Mulai besok kalau di sekolah, kau hanya boleh main denganku dan Tino. Jangan main dengan anak-anak yang lain ya, Tiana..."

Tiana mengangguk paham. Dia kembali mengambil boneka ikan paus di dalam rak, memeluknya seperti dia memeluk Aldrich.

'Besok pagi Aldrich akan pergi ke Italia. Aku akan mencari teman baru, Aldrich bilang kalau aku besar nanti aku harus menjadi Bu Guru, kalau aku jadi Bu Guru, pasti aku punya banyak teman.'

Perasaan sedih bercampur aduk di dalam hati Tiana. Anak itu berjalan ke arah ranjangnya dan berbaring memeluk boneka paus miliknya.

Sementara Tino duduk di ujung ranjang dan memainkan miana robot kap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status