Share

Wanitaku Tersayang

Setelah ribut dengan urusan kantornya, Sebastian masih di tempat bersama dengan dua temannya, Vir dan Gavin yang ikut pusing dengan berkas yang hilang.

Tiga laki-laki itu kini masih berkutat pada laptopnya masing-masing.

"Ck! Jam berapa ini?" gumam Sebastian, untuk kesekian kalinya dia berdecak.

Vir pun menoleh, ia melirik arloji gold yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Setengah dua belas," jawab laki-laki itu.

"Panik sekali, biasanya juga pulang pagi kalau di Paris dulu," sahut Gavin masih menatap layar laptopnya.

"Shela sendirian, anakku sakit. Aku tidak bisa meninggalkan mereka sendirian," jelas Sebastian dengan nada sebal, ia harus mengulangi membuat berkas penting untuk materi meeting besok pagi.

Vir dan Gavin pun sama-sama terkekeh. Lucu saja di telinga mereka saat Sebastian mengatakan dia punya anak, memang semua temannya tahu, tapi sangat lucu dan tidak biasa bagi dua pria itu.

"Aku tidak yakin kau jadi Papa yang baik, Bastian," sahut Vir dengan wajah cengengesan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status