Share

Kampung Nyamuk (2)

Mobil meluncur bebas. Hujan semakin deras. Beberapa lokasi, lampu jalanan mati, membuat jalanan bertambah gelap. Penerangan lampu mobilnya yang cukup ditambah jalanan sepi membuat Sanad lebih leluasa melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

“Hati-hati, Pa. Pelan-pelan saja. Tuh badan kita tidak basah,” ucap Kaayat sambil memeluk bayi Evan yang tertidur.

“Iya, Sayang."

Di sebuah belokan, tiba-tiba sebuah mobil muncul dari belakang mobil yang berlawanan arah dengannya. Seketika Sanad panik. Ia menekan klakson secepat dan sekuat mungkin. Lampu dari mobil lawan arah tepat di depannya. Ia membanting setir. Namun yang terjadi ia menabrak sebuah pohon besar.

Sanad terlonjak. Ia terjaga dari mimpinya. Matanya mengerjap beberapa kali. Napasnya memburu.

Hayati ikut terbangun. “Kenapa? Mimpi buruk lagi?”

Sanad mengangguk. Napasnya masih belum teratur. Keringat membanjiri badannya. Ia menengok ke arah AC yang ternyata masih nyala.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status