Share

Terusik (2)

“Nggak mau nyala?"

Tera menoleh, lalu tersenyum tipis. “Iya, ini. Mungkin karena lama nggak dihidupkan, jadinya gini,” keluhnya.

“Sini aku coba.” Rudi mengambil alih gagang yang dipegang Tera. Hanya sekali tarikan, mesin langsung berbunyi. Seketika Rudi tertawa. “Tenagamu bukan seperti dulu lagi. Itu lihat, napasnya ngos-ngosan begitu.”

Tera hanya memasang wajah merengut.

“Memang di sana, benda yang paling berat kamu angkat apa?” tanya Rudi sambil mengangkat mesin dan meletakkan ke sampan.

“Evan,” sahut Tera sambil mengikuti Rudi.

“Itu bukan benda.”

“Berat juga kan?”

“Iya, tapi tetap saja beda. Manusia sudah secara alami memiliki keseimbangan jika diangkat. Coba kalau kamu angkat benda yang beratnya sama dengan Evan. Pasti beda."

Rudi sudah kembali ke teras. “Mau ke danau?"

Tera mengangguk.

“Aku temani ya,” tawar Rudi.

Tera memicingkan mata. “Nggak kerja?”

“Sudah jam segini, masih ditanya kerja?”

Tera memonyongkan bib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status