Share

111. Kemarahan Bu Samirah bagian A.

Kemarahan Bu Samirah.

"Apa maksudnya ini, Rahman! Pindah, tanpa memberitahu ibumu? Kau anggap apa aku ini?" pekik bu Samirah sambil bertolak pinggang di pintu masuk. Ia tak peduli meski saat itu, ada orang tua Mala. Kemarahan yang sejak dua hari lalu dipendamnya, kini meledak.

Bu samirah marah sejak saat Rahman pergi ke rumah sakit tanpa memberitahu dirinya. Ditambah perihal pemakaman cucunya pun, sarannya tak diindahkan oleh anak lelakinya itu.

"Mari besan masuk dulu, biar bicaranya enak," ajak Bu Sarah sambil bangkit menghampiri ibunya Rahman.

"Tak usah basa-basi, Besan. Ini urusan saya sama dia," sahutnya dengan berapi-api sambil menunjuk ke arah Rahman dengan dagunya.

"Ada apa toh, Bu. Disini ada besan kita. Juga menantu kita baru pulang dari rumah sakit," ucap pak Manto sepelan mungkin, kini ia tengah berdiri di samping Bu Samirah.

"Aku gak peduli, Pak. Sekalipun ada presiden disini. Aku tak peduli!" ucap Bu Samirah sambil matanya memandang ke arah Mala dan Rahman secara berg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status