Share

Bagian 12

Dua pendeta senior kini sudah berdiri di hadapan Pangeran Sallac. Mereka menatap lekat dari ujung rambut hingga ujung kaki. Sorot mata penuh kecurigaan dan meremehkan menodong.

Pangeran Sallac masih menunduk takzim. Dia mendadak menjadi taat dan berdoa dengan sungguh-sungguh agar tak dikenali sebagai penyusup. Meskipun dua pendeta senior itu masih bisa dihadapi, Pangeran Sallac tak ingin membuat keributan dan membuang waktu.

Pendeta senior bertubuh gempal mengelus dagu dan bergumam, "Kamu bukan pendeta di kuil ini. Jangan-jangan kamu ...."

"Saya pendeta yang baru dipindahkan ke sini," sahut Pangeran Sallac cepat.

"Ada pendeta pindahan?" Pendeta senior kurus tinggi mengerutkan kening beberapa saat, lalu berseru, "ah! Apa kamu Louvi Galathea?"

"Iya, Senior. Saya Louvi Galathea. Salam kepada senior sekalian. Semoga karunia Dewi Asteriella memberkati kita semua," sapa Pangeran Sallac sesopan mungkin.

"Salam. Semoga karunia Dewi Asteriella memberkati kita semua," balas dua pendeta senior i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status