Share

Bagian 19

"Jadi, kau benar-benar ingin menjebak kami? Kau kaki tangan gadis bermuka dua itu, hah?" gertak Pangeran Sallac.

Belatinya kembali terhunus. Beruntung, Louvi sempat memegangi Pangeran Sallac sebelum bertindak anarkis. Sementara Lady Neenash berada dalam kebimbangan. Rasa simpati karena penderitaan Lady Hazel bercampur dengan kecurigaan.

Sementara itu, wajah Lady Hazel memerah. "Saya tidak seperti itu!" protesnya. "Justru karena Cherrie berubah, makanya saya jadi memberontak dan tidak mau membuatkan Count Searaby alat-alat lagi."

"Berubah?" celetuk Lady Neenash dengan kening berkerut.

Raut wajah Lady Hazel berubah sendu. Ada rasa kecewa yang sangat besar terpancar dari sorot matanya. Lady Neenash dan Louvi bahkan merasa ikut sakit hati. Hanya Pangeran Sallac yang tetap memasang raut wajah sinis.

Tatapan Lady Hazel menerawang. Tangannya mengepal kuat. Dia menggigit bibir beberapa kali sebelum mulai berbicara kembali.

"Dulu, dia anak yang manis dan polos. Bahkan ketika Count Searaby
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status