Share

Bagian 20

"Kalung itu ... memiliki kekuatan suci meskipun hilang timbul. Mungkin karena itulah saya tidak bisa merasakannya sejak awal," tutur Louvi dengan raut wajah serius.

"Apa mungkin karena sebelumnya dipakai oleh adik saya? Tapi ... kenapa dia malah ingin membuangnya?" celetuk Lady Hazel sembari mengusap kalungnya.

"Soal itu ...."

Louvi tak melanjutkan kata-katanya. Dia mengelus dagu dan tampak berpikir keras, hingga mendadak tersentak. Pendeta muda itu refleks memukul kening.

"Ah, jadi begitu ... sekarang bisa dijelaskan sungguh kasihan sekali," gumamnya dengan ucapan tak jelas.

"Jadi, apanya yang bisa dijelaskan, Tuan Louvi? Tolong beritahu kami dengan jelas," cecar Lady Neenash tak sabaran.

"Ah, maaf. Jadi kalung Lady Hazel ...."

Mereka menunggu dengan tegang. Namun, Louvi malah terdiam seolah-olah tak ingin memercayai pemikirannya sendiri. Akhirnya, Pangeran Sallac kehabisan kesabaran. Dia mencengkeram kerah jubah Louvi dengan mata melotot.

"Hei, Louvi jangan membuat kami menunggu sep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status