Share

Bagian 13

Srat! Trang!

Pisau Pangeran Sallac menhantam piring perak. Tepat sebelum belati menusuk kulitnya, si pemuda berjubah cokelat meraih benda terdekat dan menangkis serangan. Kebetulan, piring perak itu terjatuh di sebelah kakinya.

"Tenanglah dulu, Pangeran! Saya tidak bermaksud jahat! Saya hanya ingin menolong!" seru si pemuda cepat.

Pangeran Sallac jelas tidak mempercayainya. Dia sudah terlalu sering dikhianati. Dulu, ketika Istana Rubi masih memiliki pelayan dan kesatria penjaga, Ratu Olive sering kali memasukkan mata-mata dan pembunuh bayaran.

"Lady Esbuach terkena sihir hitam. Kekuatan suci saya bisa memurnikannya," bujuk si pemuda lagi.

"Aku tak perlu bantuanmu! Aku sudah memiliki air suci," sergah Pangeran Sallac sembari memamerkan air suci hasil curiannya.

Si pemuda menunjukkan raut wajah iba. "Anda mendapatkannya dari kuil suci pinggir kota? Air suci itu tak akan berguna," tuturnya dengan nada prihatin.

Pangeran Sallac masih tak percaya. Namun, dia mulai sedikit terpengaruh. Air
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status