Share

Bab 24.B

"Sudah hentikan! Aku mau masuk, dan kamu, Mas, urusan kita sudah selesai, jika kamu peduli pada anak-anak maka, temui mereka ke sini dan jika tidak, aku ga akan maksa, nanti juga kamu akan tanggung sendiri akibatnya." Fatma mendelik, lalu melengos dan masuk ke dalam rumah.

"Maafkan aku, Fatma!" Lagi-lagi Ahza memegang pergelangan Fatma.

"Aku menyesal." Air mata lelaki berbadan kekar itu menitik, sebagai pertanda bahwa dirinya memang digulung oleh rasa penyesalan sebesar gunung.

Fatma tersenyum getir seraya menggelengkan kepala. "Apa yang kamu sesali." Fatma mengibaskan tangannya.

"Bercerai dariku? atau ... menikahi wanita ini? yang mana yang kamu sesali?!"

Kering tenggorokan Ahza, tentu saja ia menyesali kedua perbuatannya itu.

"Mas!" Teriak Wirda

"Ayo katakan!" Tegas Fatma sekali lagi.

"A-aku menyesali semuanya, Fatma," ucap Ahza tanpa ragu.

Kini, air matanya luruh sempurna hingga kedua bahunya terguncang akibat tangisan itu, ternyata derita Ahza jauh lebih dalam.

"Hemmm, rasakanlah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status