Share

Bab 42.A

"Bun, sebelum berangkat kita temui Ayah dulu ya, aku sudah kirim pesan WA, tapi ga dibaca di telpon juga ga tersambung, aku khawatir, bisakah kita pergi ke rumahnya?" tanya Fatimah.

Rencananya lima hari lagi kedua kakak beradik itu akan terbang ke negri tempatnya mencari ilmu. Namun, mereka merasakan firasat buruk tentang sang ayah yang tak kunjung memberi kabar.

Sejujurnya Uwais pun merasakan hal yang sama dengan adiknya, akan tetapi ia tak terlalu terbawa oleh perasaan tersebut, dan lebih memilih menyibukkan diri mempersiapkan keberangkatannya juga mengurus bisnis sang Bunda bersama pamannya, Fatan.

"Kamu yakin, Dek, mau berkunjung ke rumah Ayah?" tanya Uwais sambil mengerutkan dahi.

"Iya, Kak, aku pengen banget lihat rumah yang kalian tinggali waktu masih bersama," jawab Fatimah mengiba, ia tak pernah ingat bagaimana hari-hari yang pernah dilalui di rumah itu karena usianya masih tiga tahun.

"Gimana, Bund?" tanya Uwais.

"Ya sudah kita berangkat aja besok ke rumah Ayah kalian, biar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status