Share

Bab 42.B

"Astaghfirullah, mengerikan sekali," ungkap Zhafran tak kalah panik.

"Bunda, jangan-jangan itu ...." ucapan Fatimah terhenti

"Ayaah!" tariak Fatan, ia yakin jika mayat yang sudah membusuk itu merupakan ayah yang selama ini dibencinya.

"Ayaaaah! Astaghfirullah, Astaghfirullah, Bunda itu mayat Ayah, dia meninggal seorang diri tanpa diketahui siapapun, astaghfirullah," teriak Fatimah sambil terisak-isak.

Mereka semua menangis, bau amis yang tercium begitu menyengat seolah tak terhirup lagi.

"Bunda gimana ini? itu pasti Ayah, kalau bukan Ayah siapa lagi coba." Fatimah terisak di pelukan sang Bunda.

"Gimana ini, Mas?" tanya Fatma kebingungan.

"Mas akan lapor polisi, kalian di sini beritahu para tetangga," usul Zhafran.

Setelah sepakat, Zhafran pergi ke kantor polisi terdekat sementara Fatimah dan putra-putrinya segera berlari keluar berteriak minta tolong, tak menunggu waktu lama para tetangga muncul berdatangan hingga halaman rumah itu penuh oleh orang-orang yang berkumpul.

"Ada apa ini,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Chii
aku kok sedih ya. pdhl msh berharap Fatma kembali sama ahza
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status