Share

Tiga Hati yang Kacau

"Kania... Apa ini benar kau? Kau benar-benar ada di hadapanku?"

Kania mengangkat alisnya mendengar gumaman Sean yang terasa janggal di hadapannya. Ia menelisik wajah Sean yang memerah dan pandangannya yang tidak fokus, bukan hanya itu bahkan dari mulutnya menguar bau alkohol yang khas.

Kania mengibaskan tangannya, "Kau mabuk?" Tanyanya dengan nada tidak percaya.

Alih-alih mendapatkan jawaban atas pertanyaannya, Kania tersentak saat Sean tiba-tiba menubruk tubuhnya lalu memeluknya dengan erat.

"Astaga!" decaknya.

"Aku merindukanmu, Kania. Aku merindukanmu. Maafkan aku, aku sungguh-sungguh meminta maaf."

Kania mencoba menyingkirkan tubuh Sean dari tubuhnya, namun pelukan pria itu malah semakin menguat. Ia mulai merasa sesak, sepertinya pria di hadapannya ini benar-benar mabuk. Bukankah akhir-akhir ini kehidupan Sean sangat baik, lalu kenapa pria itu datang kemari setelah bermabuk-mabukan? Berapa banyak sebenarnya pria ini minum?

"Sean sadarlah!"

Kania menepuk-nepuk punggung Sean agar pr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status