Share

Part 28. Makan Malam 

Kala membaca chat yang Binar kirimkan kepadanya. Tatapannya tidak terbaca, tapi setelahnya ada seringaian kecil muncul di bibirnya. Tidak tahu apakah ada sesuatu yang tengah memengaruhi Binar dengan keputusan yang diambil, tapi apa pun itu, Kala merasa puas. Tidak kurang enam bulan lagi, dia pasti akan menikah dengan perempuan itu.

“Jadi kamu sudah memikirkan keputusan yang kamu ambil?” Keesokan harinya, Binar dipanggil Kala masuk ke dalam ruangannya untuk membicarakan masalah tersebut.

“Keputusan apa yang Bapak maksud?” tanya Binar pura-pura bodoh. Dia bahkan tidak dipersilakan untuk duduk oleh bosnya tersebut.

“Kamu tahu maksud saya.” Kala memberikan atensinya pada Binar tanpa beralih sama sekali. “Chat kamu yang semalam, itu bukan karena kamu mimpi ‘kan?”

Binar tidak bereaksi. Ekspresinya juga begitu dingin dan tampak tidak bersahabat. Kemudian satu jawaban lolos membuat Kala hampir mengumpati perempuan itu.

“Ini di kantor, Pak. Pembahasan masalah pribadi seharusnya dilakukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status