Share

Mawar dan Masa Lalu Keluarga

Maira menangis saat keluar dari rutan. Raya berusaha menenangkan, tetapi gadis kecil itu masih terus saja merengek, membuat Raya tak nyaman dan malu.

"Astaga, ternyata punya anak itu memang berat ya," gumam Raya, ia menarik napas dalam kemudian membuangnya pelan. Sebagai seorang ibu muda ia bingung harus melakukan apa agar anaknya tak rewel, terlebih di tempat umum.

Raya gegas memesan taksi agar putrinya bisa kembali tenang, beruntung gadis kecil itu diam setelah memasuki mobil.

"Ternyata tadi kamu kepanasan ya," kata Raya sembari mencium pucuk kepala anaknya.

Di sepanjang perjalanan ia melihat ibu-ibu yang baru saja menjemput anak-anak mereka dari sekolah, seketika ia melirik Maira.

Ada kegundahan dalam dadanya, perlahan tapi pasti Maira akan tumbuh besar. Raya takut jika dirinya tak bisa memenuhi semua kebutuhan putrinya. Terlebih dengan menjadi orang tua tunggal.

Sejak kecil ia tak dididik bagaimana caranya berjuang oleh Indira, sehingga saat kekhawatiran itu timbul, ia bingung har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status