Share

Menjemput Sang Putri

Sarah tertawa nyaring mendengar penjelasan Theo. Gadis itu berkacak pinggang, seakan menantang pria di hadapannya. “Siapa yang akan percaya dengan ucapan pria, ketika dihadapkan pada wanita mabuk dan hampir tak sadarkan diri?” tukasnya.

Theo menyugar rambut seraya berdecak pelan. Dia mengarahkan pandangan kepada Andaru yang tak mengatakan apapun. “Singkirkan ayam betina ini dari hadapanku,” titahnya enteng.

Mendengar Theo menyebutnya ‘ayam betina’, kekesalan dalam diri Sarah kian menjadi. “Hey, Tuan sok tampan! Kau memang tak ubahnya dengan pria kebanyakan yang senang memanfaatkan keadaan. Aku tidak mau tahu! Kau harus membuat pernyataan yang berisi kata-kata permintaan maaf! Selain itu, aku juga ingin agar ayahku dibebaskan dari kewajibannya mengganti rugi! Dengan begitu, aku bisa segera pergi dari sini!” Sarah tak henti mengomel di hadapan Theo yang tampak malas meladeninya.

“Kau sendiri yang datang kemari demi ayahmu,” balas Theo. “Aku juga tak akan pernah menahan dirimu untuk le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status