Share

Soothing Scent

Theo buru-buru meletakkan mangkuk bubur di atas meja kecil di sisi ranjang, lalu meraih tangan Sarah. "Lihat ini, jahitanmu kembali terbuka!" tegurnya.

Sarah meringis dan mendesis pelan. Rasa perih sekaligus takut, bercampur menjadi satu di dalam dada. Dia berusaha berontak ketika Theo menahan lengannya. Namun, apa daya tenaga Sarah masih terlalu lemah.

"Bagaimana ini?" Theo tampak panik dan kebingungan melihat darah yang makin banyak merembes di sela pori-pori perban.

Dalam kekalutan, Theo meraih ponselnya di saku celana dan mulai menghubungi seseorang. "Agung! Aku butuh dokter yang bisa dipanggil kemari. Aku butuh untuk menjahit luka," ujarnya.

"Menjahit luka?" ulang Agung dari seberang sana.

"Iya!" sahut Theo cepat.

"Luka siapa? Anda terluka?" tanya Agung lagi.

"Bukan, bukan aku, tapi seseorang," Theo melirik pada Sarah yang masih tampak ketakutan.

"Sekarang, Sir?"

"Iya, sekarang!" jawab Theo dengan nada tinggi.

"Oke, Sir! Tunggu sebentar!" Agung menutup panggilannya begitu saja,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status