Share

22. Obat Penenang

Rasa kebas di sekujur tubuh wanita itu kian lama kian menjadi-jadi. Pingsan dan tenggelam dalam ombak yang menyapunya, dia hanya mampu berpasrah tanpa berani menyimpan harap untuk tetap hidup. Dia tahu persentasenya akan kecil sebab berenang sama sekali bukan keahlian yang dia punya.

Ombak sekali lagi datang menggulung tubuhnya. Dia terombang-ambing di antara gemuruh air laut yang menghempasnya ke pusaran arus raksasa. Satu-satunya yang dia yakini, yaitu mustahil dia akan selamat dari amukan laut yang sedang marah itu.

Kantong paru-parunya terasa penuh sekarang. Mungkin akan pecah dalam empat menit lagi atau bisa jadi akan menggelembung seperti pelampung. Mencuat ke permukaan dan menghancurkan dadanya secara spontan.

Wanita itu mendadak merindukan oksigen yang biasa mengisi sistem pernafasannya. Bukan garam dengan kadar tinggi yang terasa mencekik lehernya sekarang. Kepalanya pening—dijejali bunyi dentam yang meledak menyakiti kedua telinganya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status