Share

48. Bajingan Kelas Wahid

Rosetta kembali mengurung diri di kamar. Menghabiskan sisa sorenya dengan air mata. Mengabaikan Emma dan berkilah bahwa dia ingin mandi berendam untuk menikmati waktunya.

Pelayannya yang percaya kemudian meninggalkan Rosetta untuk menangisi masalahnya. Dia terisak sendiri di dekat balkon dan membuat kelopak matanya bengkak. Enggan membagi kepedihan yang terasa begitu menghancurkan hatinya.

Menelan segala sesuatunya seorang diri memang akan terasa lebih menyesakkan, tetapi Rosetta tahu itu merupakan keputusan yang terbaik. Semuanya sudah terbongkar di pertemuan mereka tadi. Sebuah pengakuan yang sekaligus mengubah pandangannya terhadap Ludovic.

Pria itu bajingan kelas wahid, pikir Rosetta. Sandiwara mereka terungkap selepas Caritta melontarkan satu kalimat yang membocorkan kepura-puraan hubungan antara Ludovic dan dirinya. Rosetta terpukul sekali lagi.

“Pantas saja mereka selalu terlihat dingin. Mengapa aku tidak pernah menyadarinya?” bisik Rosetta sambil menyugar kasar rambut depannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status