Share

Bab 95

Angin berembus dengan menenangkan sore ini, cuaca cukup cerah meski mentari hampir tenggelam di di balik gedung-gedung tinggi—yang menjadi pemandangan pertama ketika dilihat di atas Green Roof.

Lima menit berlalu, Angel masih menunggu kedatangan Naina yang katanya ingin bertemu dengannya. Diliriknya arloji warna perak itu berulang kali, Naina masih belum menampakkan batang hidungnya. Angel mendesah tak sabar, baru ia akan beranjak dari tempat itu tiba-tiba sebuah tangan menahannya.

“Kak!” panggil Naina masih memegang tangan Angel yang langsung dihempas.

“Tidak usah membuat janji kalau tidak bisa datang tepat waktu.”

“Maaf Kak, tadi tiba-tiba dosenku mengajak bertemu di prodi jadi aku telat menemui kakak. Aku tidak bermaksud membuat kakak menunggu lama.”

Angel membeliak, tangannya melipat di atas perut. Mood untuk berbicara dengan Naina sudah berantakan, ia ingin pergi tapi juniornya itu terus

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status