Share

23. Proton dan Neutron (2)

Mata Tristan menangkap sosok Tiara di pintu masuk. Dia menoleh ke kanan ke kiri, matanya mencari-cari. Tristan bangkit dari tempat duduk, hendak menghampirinya. Namun Tiara sudah melihatnya, jadi ia hanya melambai lalu kembali duduk. 

Tiara melangkah mendekati mejanya, dan mengempaskan tubuh di bangku di hadapannya. Tersenyum. Senyum yang menular karena ia jadi menarik bibirnya juga. Mereka berjabat tangan.

“Hai apa kabar? Maaf, pagi-pagi ternyata sudah macet. Sudah pesan?”

Tristan menggeleng. Menyodorkan menu yang sedari tadi ada di hadapannya.

“Belum. Aku sudah tahu mau pesan apa. Ini kamu pilih aja.”

Sementara Tiara menunduk membaca menu, Tristan memperhatikannya. Rambutnya yang hitam dibiarkan tergerai melewati bahu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status