Share

49. Malaikat-Malaikat Tak Bersayap (2)

Bekerja di dunia pedagang eceran itu berat, kadang ia harus tetap bekerja di hari libur. Untunglah Bapak dan Ibu Sutami, pasangan suami istri atasannya itu, adalah orang-orang baik. Mereka tidak punya anak, dan mengizinkan Tiara untuk sekali-sekali membawa Kirana ke toko.

Kasihan Ibu yang sudah mengurusnya sepanjang Senin hingga Jumat. Dan kesempatan Tiara untuk dekat dengan Kirana hanya saat akhir pekan.

Kirana tumbuh sehat, sayangnya dia terlambat bicara. Hingga usianya menjelang tiga tahun, belum satu pun kata keluar dari bibir mungilnya. Tiara sangat khawatir, tiap malam ia melatihnya untuk bicara, mengajak Kirana mengikuti ucapannya.

“Kira… maaa… ma.” Mata bulat Kirana terpaku pada bibirnya.

“Maa...maa...” Tiara melanjutkan sambil menunjuk dadanya sendiri. “Ini Mama.”

Kirana memandangnya tanpa mengatakan apa-apa, lalu berjalan menjauhinya.

Tiara hanya bisa menghela napas.

Suatu malam, entah Tuhan mengirimkan malaikat mana. Tiba-tiba Kirana turun dari pangkuannya sambil mengham
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status