Share

Bab 93. Penyesalan Kaivan

Kaivan meremas kuat rambutnya. Raut wajah panik dan cemas bercampur. Dia mondar-mandir gelisah di depan ruang unit gawat darurat. Ketakutan melanda diri Kaivan. Ya, kini Kaivan berada di depan ruang unit gawat darurat—menunggu dokter memeriksa keadaan Krystal. Kaivan sudah tidak lagi bisa sabar. Dia ingin segera tahu keadaan sang istri. Namun nyatanya sang dokter tetap masih melakukan pemeriksaan. Mau tidak mau Kaivan harus bersabar menunggu dokter selesai memeriksakan keadaan istrinya.

Sesaat Kaivan memejamkan matanya. Merutuki kebodohanya karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan Kaivan tidak menghubungi Krystal satu harian ini. Sungguh, Kaivan menyesali ini semua. Jika waktu bisa diputar, dia akan memilih menemani istrinya.

“Shit!” Kaivan mengumpat kasar. Dia memukul dinding rumah sakit dengan keras. Merutuki kebodohannya sendiri. Kaivan tak memedulikan punggung tangannya terluka. Amarah dalam dirinya meledak. Dia terus menyalahkan dirinya sendiri.

“Menyesal tidak akan merub
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status