Share

Bab 2 Rapat

Gedung PKM mulai penuh sesak saat kepanitian orientasi mahasiswa baru tingkat fakultas mulai berkumpul. Tempat yang terbiasa lenggang di malam hari, sekarang terasa penuh sesak terisi aktivis yang bergelut dalam kegiatan yang bernuansa idealisme. Rapat yang semula direncanakan berada di gedung PKM beralih ke Gedung pertemuan yang memuat puluhan aktivis. Hiruk pikuk aktivis menggema di malam hari saat beberapa argumen saling menyerang. Masing-masing kukuh mempertahankan konsepnya untuk dijalankan saat kegiatan orientasi.

Beberapa pasang mata menatap tajam ke arah Roy saat keputusan rapat di ambil dengan sebelah pihak. Tak urung, beberapa aktivis sempat protes menentang konsep yang akan dijalankan. Konsep terkait atribut dan barang apa saja yang dibawa oleh peserta orientasi dirasa memberatkan mahasiswa baru mengingat ada pemberian tugas setiap hari yang harus dikumpulkan dihari selanjutnya. Namun, dukungan dari beberapa ketua himpunan jurusan dan ketua organisasi fakultas yang membeking Roy, tak elak memusnahkan pendapat aktivis yang menolak konsep yang disodorkan Roy.

"Rian kamu lihat sekarang, betapa lihainya Roy mulai memplot orang dan mendominasi konsep," ucap Frans yang memilih netral diantara dua argumen.

"Posisi Roy saat ini ketua panitia, otomatis dia menggunakan wewenangnya untuk mensabotase dan mengendalikan jalannya kegiatan ini, namun setidaknya ada beberapa konsep yang dia terima terkait alur pelaksanaan, dan memberikan beberapa akses sub kegiatan untuk dipegang pihakku dan tentunya monitoring dari tangan kanan Roy," seru Rian menyikapi pernyataan Frans

"Kelompok kamu memang pandai bersilat lidah, lihat saja tahun ini yang menduduki presiden Mahasiswa dipegang siapa?" Bisik Roy disela-sela riuhnya aktivis yang break selepas keputusan dibacakan Roy.

"Masing-masing punya konsep dan lini yang berbeda, terutama berpengaruh pada sudut pandang dalam pengambilan keputusan, namun setidaknya keputusan tersebut untuk kepentingan bersama bukan eksklusif untuk kelompok," jelas Rian menanggapi hasil keputusan Roy.

"Kenapa Zeni tidak mengikuti kepanitian fakultas, banyak aktivis yang memainkan peran ganda dalam kepanitiaan," rasa penasaran Frans terhadap sikap Zeni

"Menurutku dia punya ranah yang membatasi alur geraknya, mengingat dia kurang suka adu argumentasi dengan beberapa aktivis yang terjun di inti organisasi jurusan maupun fakultas." jelas Rian menanggapi pertanyaan Frans

"Namun Zeni sering terlihat mengikuti seminar di tingkat fakultas, pernah terlihat dia mengikuti acara di kampus teknik. Terlihat dari penampilannya kalau Zeni terlihat pemilih saat berkiprah pada organisasi tertentu," selidik Frans

"Tiap aktivis bebas memilih mau bergabung di organisasi manapun, yang penting sesuai dengan konsep diri. Menurutku Zeni lebih condong ke organisasi pendidikan, sosial dan kerohanian terlihat dia aktif di ketiga lini organisasi tersebut,"

"Aku kurang mengenal Zeni, jadi hanya sebatas mengetahui lewat sepak terjangnya di organisasi.

Dan satu hal lagi Rian, kesemuanya bisa berubah terkait proses kehidupan.

Jawaban Frans yang ambigu membuat Rian acuh, dan memilih fokus memfaatkan waktu breaknya menikmati snack yang tersedia.

Rita berusaha mencari sosok Rian diantara kumpulan aktivis yang berada didalam gedung. Pola duduk lesehan peserta rapat yang tidak berkelompok sesuai divisi kepanitian, mengakibatkan Rita kesulitan mencari Rian.

"Dimana Rian, aku mau memberikan kunci motornya," gumam Rita. Sorot matanya cemas melihat pesan untuk Rian belum mendapatkan balasan.

Edo yang sedang duduk dekat jendela melihat gerak gerik Rita. Edo memang tidak satu divisi kepanitian dengan Rita, namun cukup akrab dengan Frans dan Rian.

"Tap.... tap... tap .... terdengar suara langkah Edo yang berjalan menghampiri Rita.

"Kamu sedang mencari siapa?" suara bariton Edo terdengar.

"Aku mencari Rian," sahut Rita dengan mengulas senyum ramah

Edo yang mengetahui Rita satu divisi kepanitian dengan Rian menunjukkan posisi duduk Rian baris kedua didepan podium. Edo merupakan tangan kanan Roy sehingga bertugas mengawasi aktivis yang vocal dan kritis seperti Rian.

Perlahan Rita berjalan menuju podium, namun sosok Rian belum terlihat. "Apa Rian pindah posisi duduk ya?" pikir Rita.

Frans mengernyitkan dahinya menyaksikan Rita berdiri di dekat podium, "Anak buah kamu apa mau menyampaikan hasil rapat malam ini?"

Mendengar suara Frans, segera Rian melihat kearah podium dan menemukan Rita dengan raut wajah bingung.

Rian berjalan menghampiri Rita "kamu mencari siapa," suara khas Rian membuyarkan konsentrasi Rita

"Aku mencari kamu?" tangan Rita mengambil kunci motor disaku celananya dan menyerahkan kunci tersebut ke Rian

" Sudah kamu antar Zeni sampai selamat di kosnya?" cecar Rian sembari menerima kunci motor dari Rita

"Sudah Rian, aman?" Rita melihat Rian dengan curiga. "Apa ada hubungan antara Rian dan Zeni," batin Rita dalam hati

"Terima kasih, nanti urutan ke-3 divisi humas akan memaparkan hasil kerjanya, sebaiknya kita duduk berkelompok untuk memudahkan koordinasi," tawar Rian yang mendapat persetujuan dari Rita

"Aku akan menghubungi anggota lain," sembari membuka ponsel dan mengirim pesan ke grup chat kepanitiaan humas fakultas.

Keduanya berjalan mencari tempat yang kosong untuk kesepuluh anggotanya.

Waktu break sudah selesai. Satu persatu kepala divisi mulai memaparkan terkait pencapaian dan kendala selama persiapan kegiatan orientasi mahasiswa baru. Peserta rapat diperbolehkan mengkritisi terkait kinerja tiap divisi. Sampai akhirnya beberapa pertanyaan terkait divisi humas yang di naungui Rian sempat mengalami goncangan terkait surat kepanitiaan yang hilang dan kurang solidnya tim divisi humas. Dengan sigap Rian menjawab pertanyaan tersebut secara lugas dan rasional. Sejak awal Roy memantau setiap pemaparan oleh tiap divisi. Tiba dipenghujung rapat Roy mengambil alih acara.

Roy selaku ketua panitia menekankan untuk bersikap profesional kepada seluruh aktivis yang menjalankan peran ganda dalam kepanitian orientasi fakultas dan jurusan. Meskipun pelaksanaan kegiatan berbeda namun terkadang waktu rapat berbenturan yang mengakibatkan terjadi beberapa hambatan. Diharapkan untuk lebih memprioritaskan hal yang urgen, kata-kata Roy disela-sela penutupan rapat malam ini.

Disisi lain, Zeni masih sibuk dengan aktivitas rutinnya di kos. Masih terlihat beberapa tugas kuliah yang teronggok diatas meja belum tersentuh sama sekali.

"Semangat .. Besok hari sibuk," gumam Zeni menyemangati diri sendiri. Bergegas Zeni mulai menata surat kepanitian sesuai urutan pendistribusian. Map plastik yang sudah terisi surat disimpan dengan rapi bersebelahan dengan tas.

Jari jemari Zeni mulai menyusuri layar ponsel melihat ada notifikasi pesan masuk.

"Jadwal pelaksanaan tugas pengabdian masyarakat akan diajukan dan informasi lebih lanjut bisa menghubungi pihak universitas di gedung auditorium lantai 1 bagian pengabdian masyarakat" pesan dari komting kelas yang berada di grup W******p.

Zeni mengambil note didalam tas, dan mulai menulis jadwal untuk kegiatan besok. Terutama konsultasi pengajuan judul skripsi yang belum di ACC dosen pembimbing.

Waktu menunjukkan pukul 10.00 malam, bergegas Zeni mulai mengerjakan deadline tugas kuliah untuk besok pagi. Satu persatu tugas mulai dikerjakan dengan sisa tenaga namun konsentrasi dan semangat masih menyala. Ditemani alunan musik instrumen yang mengalun di media player, Zeni mulai memainkan jari jemarinya di keyboard komputer memanfaatkan formula perhitungan angka dengan Microsoft Excel.

Suara mesin printer ditengah malam menandakan Zeni sudah selesai mengerjakan tugas kuliahnya. Flashdisk yang terkoneksi dengan komputer dimanfaatkan untuk menyimpan soft file tugas. Print out mulai disusun berdasarkan halamannya dan siap disimpan didalam tas. Rasa penat datang bersamaan rasa kantuk yang tak tertahankan menandakan reaksi tubuh yang menginginkan istirahat. Zeni melangkah kakinya menuju kamar. Terlihat Lisa teman sekamarnya sudah tertidur pulas. Dengan pelan Zeni merebahkan tubuhnya di atas kasur, perlahan matanya menutup disertai hembusan nafas yang teratur menandakan sang pemilik sudah terbawa ke alam mimpi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status