Share

Bab 3 Kampus

Matahari pagi tersenyum hangat mengiringi langkah kaki Zeni memasuki ruang Tata Usaha Fakultas Ekonomi. "Permisi pak, apakah pak Seno sudah datang? Ini ada tiga surat untuk pak Seno terkait pelaksanaan kegiatan orientasi mahasiswa baru?" Sapa Zeni kepada pak Anto dengan menyerahkan tiga amplop beserta suratnya.

"Beliau sedang rapat saat ini, besok akan ada konfirmasi terkait surat ini" jelas pak anto dengan menerima surat dan mulai membaca perihal surat tersebut.

"Baik pak Anto, terima kasih informasinya," senyum Zeni mengakhiri percakapan dengan pak Anto.

"Aku harus menyelesaikan distribusi surat kepanitian hari ini," pikir Zeni. Raut wajah Zeni terkejut melihat jam di ponsel menunjukkan pukul 08.30 pagi, sebentar lagi kelas Analisis Laporan Keuangan (ALK). Segera Zeni berjalan menuju ruang jurusan. Terlihat Rian sedang berkumpul dengan beberapa mahasiswa didepanvruang kepala jurusan. Zeni menghampiri Rian dan mahasiswa lainnya, "Apakah pak Pramono berada di ruangan?"

"Beliau ada diruangan," jawab Rian disela-sela aktivitasnya berdiskusi dengan beberapa mahasiswa

"Kalian juga menunggu Pak Pramono," selidik Zeni

"Iya, kami semua antri bertemu Pak Pramono, beberapa mahasiswa ada yang bimbingan skripsi, meminta tanda tangan, mengurus prodi, dan perbaikan nilai," sambung Vilia

"Kamu ada keperluan apa bertemu pak Pramono," tanya Giant teman sekelas Zeni.

"Aku mau mengantarkan surat kepanitian tapi kayaknya aku dapet jatah antrian lama ya, sebentar lagi ada kelas, waktuku tidak sampai," keluh Zeni pada Giant.

"Aku tadi datang jam setengah delapan juga sudah antri Zen," jelas Vilia

Zeni bersandar didinding, "rencana hari ini untuk menyelesaikan distribusi surat kemungkinan gagal" gumam Zeni.

"Nanti aja Zeni, selesai kuliah lanjut ke Ruang pak Pramono," saran Giant

"Aku rencananya ke gedung Auditorium selesai kelas, hari ini pembagian jadwal dan penempatan tugas pengabdian masyarakat, kamu lupa Giant?

"Aku ingat Zen, tapi aku minta tolong komting untuk memfoto jadwalnya,"

"Apa! Mana mungkin, kamu menyuruh komting mencari namamu diantara ribuan mahasiswa yang mengikuti tugas pengabdian masyarakat?

Itu mahasiswa seluruh universitas satu angkatan lagi," jelas Zeni mengungkapkan pendapatnya.

Giant hanya dapat tersenyum polos mendapat jawaban dari Zeni.

"Mending kita masuk kelas saja bentar lagi kuliah," tawar Rian memutuskan percakapan kami.

"Ayuk... ," serempak kami menjawab

Kelas ALK berada di gedung 2, kami berempat berjalan dengan terburu-buru menuju ruang kelas yang akan kami tempati tepatnya dilantai 2.

Aku dan Vilia menepati tempat duduk urutan kedua dari depan, adapun Rian dan Giant mendapat tempat duduk yang kosong dibarisan pertama.

BU Hilda menyampaikan materi ALK dengan jelas. Penempatan layar proyektor yang tepat memudahkan mahasiswa dalam memahami tata cara melakukan analisis laporan keuangan.

Beberapa pertanyaan yang diajukan mahasiswa telah dijawab oleh Bu Hilda, seiring jam perkuliahan selesai.

Kami tetap berada dikelas, karena lima belas menit kemudian ada perkuliahan Sistem Informasi Akuntansi atau biasa disingkat SIA.

Tugas yang sudah aku print out tadi malam, kuserahkan ke komting untuk dikumpulkan. Hari ini perkuliahan SIA akan melakukan diskusi panel. Satu kelas dibagi 6 kelompok. Dosen memberi pengarahan kepada mahasiswa terkait tugas berkelompok, dan meminta seluruh mahasiswa tetap tertib mengerjakan tugas, meskipun tanpa pengawasan mengingat ada agenda untuk menghadiri rapat Internal,"tegas pak catur sebelum meninggalkan ruangan kelas.

Ketua kelompok mulai mengarahkan kepada anggotanya untuk mulai mengerjakan tugas sesuai pembagian berdasarkan materi.

"Materi ini agak sulit, celutuk Vilia ditengah kesibukannya mencari referensi tambahan di internet.

"Semangat, intinya penulisan materi kamu jelas dan to the point, sehingga memudahkan kamu saat presentasi." terang Zeni terlihat serius menyelesaikan tugasnya.

Satu jam telah berlalu, Pak Catur memasuki ruangan kelas dan mulai memimpin jalannya diskusi. Satu persatu kelompok mulai mempresentasikan materinya, diskusipun mulai panas seiring tanya jawab dan sanggahan yang terlontar antara pemateri dan peserta diskusi. Moderator mulai memainkan keahliannya dalam menengahi permasalahan yang terjadi, sehingga diskusipun berakhir dengan maksimal.

Suara Gemuruh mahasiswa di Lantai 1 ruang Auditorium menggema pada siang hari. Ruangan yang biasa lenggang kini penuh sesak terisi hiruk pikuk mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas. Momen ini adalah pengumuman dan jadwal pembagian tugas pengabdian masyarakat.

"Bener kan Giant? kita harus mencari nama kita satu persatu di papan pengumuman yang berisi ribuan Mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan," tekan Zeni sesampai di ruangan Auditorium

"Iya, udah panas lagi ruangan ini. Sebaiknya kita berpencar mencari nama masing-masing, aku bertugas dibagian kanan papan pengumuman, Zeni dan Vilia dibagian tengah dan Rian di bagian kiri. Nanti jika menemukan kita, jangan lupa difoto. Gimana?" saran Giant ditengah riuhnya hiruk pikuk suara mahasiswa.

"oke" serempak mereka menjawab secara bersamaan.

Mereka mulai melakukan aktivitas masing-masing sesuai arahan Giant. Hampir satu jam mata mereka menjelajah dan menyelusuri dengan teliti satu persatu nama di papan pengumuman. Papan pengumuman berisi kelompok, terdiri dari sepuluh Mahasiswa yang berasal dari fakultas dan jurusan yang berbeda.

Vilia, Rian dan Giant sudah menemukan kelompok mereka Masing-masing. Adapun Zeni belum juga menemukan kelompok yang mencantumkan namanya.

Raut wajah lelah dan cemas terlihat jelas saat Zeni beristirahat setelah satu jam berjibaku dengan beberapa mahasiswa didepan papan pengumuman.

"Zen, kita cari sekali lagi ya, siapa tahu tadi ada yang terlewat tidak terbaca," Saran Vilia menyemangati Zeni

"Betul, Kamu dan Vilia cros cek kembali di papan pengumuman, aku dan Giant akan ke ruangan pengabdian masyarakat meminta tolong kepada pegawai untuk melakukan pengecekan namamu di data komputer," saran Rian menengahi masalah Zeni.

Ruang pengabdian masyarakat terlihat penuh, Rian dan Giant mulai menanyakan kepada pegawai terkait nama Zeni yang tidak tercantum dipapan pengumuman dan meminta tolong untuk melakukan pengecekan di data komputer. Ternyata bukan hanya Zeni saja, terlihat ada beberapa mahasiswa yang memang namanya belum terdata dan sekarang sedang mulai mengurus persyaratannya.

"Aku akan kirim pesan ke Zeni supaya bergegas ke ruang pengabdian masyarakat," ucap Rian sembari menulis pesan di ponselnya.

"Vilia ayo temani aku ke ruang pengabdian masyarakat, kita sudah ditunggu Rian dan Giant," ajak Zeni saat mereka masih berada didepan papan pengumuman.

"Sudah ada kabar dari mereka Zen?" mari kita kesana sembari menggenggam tangan Zeni.

"Bagaimana hasilnya Rian, terkait namaku yang belum tercantum?" pertanyaan keluar dari Zeni sesampai di ruang pengabdian masyarakat.

" Aku dan Giant sudah menanyakan ke pegawai yang bertugas mengurusi ploting nama mahasiswa, ternyata nama kamu belum tercantum karena ada persyaratan yang kurang."

"Terima kasih informasinya Rian, aku akan mengurus persyaratannya, kulihat kalian sudah lelah dan sekarang hampir jam setengah empat. Sebaiknya kalian pulang terlebih dahulu." saran Zeni

"Baiklah, aku akan ke ruang pak Pramono barangkali masih diruangan," jawab Rian.

"Aku juga ikut Rian, aku mau mengurus nilai, apa aku telepon Ita terlebih dahulu ya? Memastikan kalau pak Pramono masih diruangan, Ita biasanya sedang bimbingan skripsi, dia sudah ambil tugas pengabdian masyarakat bulan lalu," Giant mulai menekan nomor ponsel untuk menelepon Ita.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status