Satu bulan lebih setelah kejadian.
Jessica terlihat menggigit bibir bawahnya untuk beberapa waktu, dia khawatir berat dengan keadaan, pembicaraan di malam itu soal."Surogasi, inseminasi, bayi karburator eh salah bayi tabunglator ah apapun itu," Jessica terlihat bicara didalam hati nya."Oh bagaimana ini?, belum datang bulan hampir 2 bulan" Dan kekhawatiran mana yang tidak membuat resah diri nya.Dia buru-buru ke apotik, membeli berbagai macam alat tes kehamilan untuk memastikan sesuatu, memastikan jika dia tidak mungkin hamil bukan?.Tapi saat dia mencoba melakukan pengecekan, 7 benda pipih dengan beragam bentuk telah dia lakukan dan hasilnya."Akhhhh." Jessica terlihat berteriak tertahan.Gadis tersebut menggenggam alat tes pack di tangan nya, dia menatap kearah kaca toilet dihadapan nya untuk beberapa waktu sambil berusaha untuk menahan degub jantung nya."Aku tidak mungkin benar-benar hamil bukan?"dia masih berusaha mempertanyakan diri, mencoba memangkas kekhawatiran soal kondisi tubuh nya atas kesalahan malam itu.Dia pikir mungkin kah setelah masuk kedalam Cengkraman orang yang salah kini harus berakhir kehilangan masa depan?."Oh my......" dia tercekat, menyentuh keningnya dengan perasaan bingung. Yang tahu kejadian malam itu hanya dia, daddy nya, Sean, Noura dan kakak laki-laki nya.Mereka masih tutup mulut dan menunggu Jessica juga Sean memutuskan rencana pernikahan Sean dan Tiffany.Jessica menatap benda pipih berwarna putih pink terakhir yang ada di tangannya dimana bisa dia lihat dua garis merah menghiasi benda tersebut.Tiba-tiba saja wajah gadis tersebut memerah, satu kecemasan menghantam dirinya saat ini di mana dia pikir sepertinya ada yang salah dengan dirinya setelah kejadian pada malam itu.gadis tersebut mencoba untuk mengguncang-guncang benda pipih yang ada di tangannya itu dengan gerakan yang sedikit kencang, dia berharap dua garis merah tersebut mungkin bisa berubah menjadi satu garis saja, namun nyatanya apa yang diharapkan sama sekali tidak terjadi."Ohhhh Bagaimana ini?" gadis tersebut bertanya di dalam hatinya sembari dia membiarkan tangan kirinya memijat-mijat kepalanya di mana tangan kanannya masih menggenggam benda yang menyebabkan dua garis merah setelah dia melakukan pemeriksaan terhadap dirinya.Jessica pikir apakah dia benar-benar hamil?."Habis sudah aku."Gadis tersebut terlihat menggigit bibir untuk beberapa waktu, dimana bisa dia rasakan detak jantungnya saat ini terasa tidak baik-baik saja dan tubuhnya sedikit berkeringat belum lagi dia merasa ada satu aroma dari luar sana yang tidak begitu dia sukai saat ini. Jessica berusaha untuk menetralisir perasaannya dimana tiba-tiba suara seseorang mengejutkan dirinya."Jessi? apa kamu baik-baik saja?" satu suara terdengar menderiaki dirinya sembari menggedor-gedor pintu kamar mandi di mana dia berada saat ini.Mendengar hal tersebut jelas saja membuat Jessica terkejut dan membuat dirinya buru-buru memasukkan benda pipi putih pink yang ada di tangannya itu dengan gerakan terburu-buru ke dalam kantong celananya."Tunggu sebentar, aku hanya sakit perut biasa" ucapnya dengan cepat menjawab suara yang ada di luar sana.Jessica berusaha untuk menetralisir perasaannya sembari menarik nafasnya dengan panjang untuk beberapa waktu kemudian dia buru-buru menjawab. setelah meyakinkan dia bisa menetralisir keadaan buru-buru gadis tersebut langsung membuka pintu kamar mandi kemudian dia melihat satu sosok wanita tengah tersenyum di hadapan nya."Mommy lihat ada pakaian yang bagus untuk mu, kita bisa melihat nya sekarang, mommy pikir..."Itu adalah mommy Ayana nya, wanita yang begitu menyayangi nya selama belasan tahun ini, dia mommy kandung Tiffany yang tidak lain adalah mommy angkatnya. Saat wanita tersebut bicara pada nya, Jessica sama sekali tidak mendengar apapun yang diucapkan mommy Ayana, tiba-tiba Jessica memeluk erat tubuh wanita paruh baya lebih tersebut secara perlahan."Mom..." Jessica bicara, memeluk wanita dihadapan nya tersebut sambil memejamkan bola matanya.Mommy Ayana jelas terkejut, menghentikan ucapannya kemudian dia terlihat sedikit cemas karena Jessica tiba-tiba saja memeluk diri nya."Sesuatu yang buruk terjadi?" Wanita tersebut bertanya, membiarkan Jessica terus memeluknya,. wanita itu bertanya sembari membiarkan telapak tangan kanan nya menepuk-nepuk punggung Jessica."Tidak ada, hanya saja aku tiba-tiba ingin memeluk mommy" Jessica menjawab pelan, dia membiarkan diri terus memeluk wanita di hadapannya tersebut untuk beberapa waktu.Entah apa yang ada di jalan pikiran mereka masing-masing yang jalas saat itu mereka sepertinya sama-sama menyimpan sejuta kata dan tanya didalam hati masing-masing.*****Restoran xxxxxxxxpusat kota."Kamu belum bicara pada Tiffany untuk membatalkan pernikahan kalian?" Tuan Gao bicara, menatap tajam kearah Sean sambil dia melipat kedua belah tangannya, mengernyit kan dahi dan mencoba untuk menetralisir detak jantung nya.Sean terlihat menundukkan kepala nya, Laki-laki tersebut merasa cukup kacau, rambut nya terlihat sedikit awut-awutan bahkan dia tidak sempat mencukur kumis nya sendiri bulan ini, persoalan diri nya dan Jessica membuat nya sakit kepala.Dia tidak tahu apa yang terjadi pada malam itu pada mereka, dia ingat mereka tidur bersama, dia merusak gadis itu tapi entahlah semua seolah-olah merusak tatanan ingatan nya, di satu sisi jantung nya bergejolak karena merasa tidak menerima keadaan ini, di sisi lain dia harus memutuskan segala sesuatu dengan cepat."Aku tidak punya keberanian untuk mengatakan nya" Ucap Sean pelan."Kau harus menikahi Jessica dan membatalkan pernikahan mu dengan Tiffany, semakin cepat bicara pada Tiffany semakin baik, setelah menikah dengan Jessica kamu bisa melepas kan putri ku dengan cepat, dia tidak perlu memiliki seorang suami seperti kamu" Tuan Gao kembali bicara, menatap tajam kearah laki-laki dihadapan nya itu.Dia punya rencana sendiri untuk putri nya, laki-laki tersebut harus bertanggung jawab, setelah itu dia mungkin akan mengirim Jessica ke Manhattan atau ke manapun yang mungkin cocok menjadi tempat kehidupan Jessica sementara hingga melahirkan, bagi nya anak-anak nya tidak pantas menikah dengan laki-laki mengerikan seperti Sean.Jika sejak awal sudah berani mengkhianati dua perempuan secara bersamaan, dia yakin laki-laki semacam itu tidak akan pernah menjadi laki-laki setia untuk anak-anak mereka."Dad... berikan aku waktu....""Jangan panggil aku daddy, itu terdengar begitu mengerikan di balik telinga ku" Dia menolak Sean memanggil nya daddy saat ini, entahlah hanya merasa tidak suka dan cukup mengerikan.mendengar apa yang diucapkan oleh laki-laki paruh baya lebih tersebut seketika membuat Sean terdiam, dia pikir keadaan ini benar-benar menjadi kacau dan laki-laki di hadapannya itu jelas saja tidak akan pernah memaafkan dirinya hingga akhir.tidak dia pungkiri apa yang diperbuat itu salah dan mengerikan, tapi menikahi Jessica tidak pernah ada di dalam kamusnya, dia tidak pernah berpikir ingin menjadi suami dari gadis tersebut, meskipun tidak dia pungkiri Jessica memiliki tingkat kecantikan yang berbeda dengan Tiffany, nyatanya dia tidak siap untuk menikahi gadis tersebut.kejadian malam itu benar-benar membuatnya menjadi tidak baik-baik saja dan jutaan pertanyaan menghantam kepalanya, dia tidak paham kenapa semua bisa sekacau ini sehingga menyeret nya pada skandal bersama Jessica."Aku memberi kamu kesempatan terakhir untuk bicara pada Tiffany, jika kamu tidak melakukannya maka aku pastikan kau akan merasakan apa yang seharusnya kau rasakan, jangan bermain-main dengan keluarga Hillatop, karena ini bukan lagi masuk pada rana permainan yang pantas kamu lakukan" Dan tuan Gao bicara dengan cepat, menatap penuh kemarahan pada Sean O'Beroy.*****Hotel xxxxxxx keluarga Nourapusat kota.Setelah pernikahan Tiffany dibatalkan dan dia menikah dengan Sean."Jessi?" Gadis tersebut bertanya agak bingung kearah Jessica yang sejak tadi mencoba mencari bagian rekaman CCTV malam itu."Ada apa sebenarnya?," tanya Noura cemas.Jessica hanya mampu berkata."Aku hanya ingin tahu siapa yang membawa ku malam itu" Ucap nya pelan.Yah dia ingin tahu siapa yang menanam benih di rahim nya, siapa ayah dari bayi nya, dan dia hamil anak siapa?!.Ohhhh kepalanya Seolah-olah akan meledak tidak lama lagi, dia harus mencari tahu siapa orang nya kemudian tidak lupa kabur dari kehidupan keluarga Hillatop, ini hanya akan mempermalukan keluarga Hillatop atas kebodohan yang dia lakukan.Dan dia harus menandatangani surat perjanjian kontrak pernikahan dengan Sean yang mereka sepakati hanya bertahan tidak lebih dari 1 bulan saja."Mari membuat kesepakatan" Kala itu dia berkata dengan Sean dalam kondisi tidak baik-baik saja, sebenarnya dia habis menangis karena sedih dengan keadaan, tapi Sean pikir dia menangis karena kecewa pada Sean."Mereka bilang ada istilah duduk menikah berdiri cerai, aku ingin kita melakukan hal itu setelah nya, aku tidak mau hubungan ini bergerak terlalu jauh, Sean"Akting nya memang bagus, tapi ini jelas tidak baik-baik saja, karena setelah ini dia harus berjuang keras untuk bisa melakukan segala sesuatu sendiri dan meninggalkan keluarga yang dia cintai."Pergilah, jangan kembali ke keluarga Hillatop lagi," Ucapan Tiffany hari itu cukup membuat dia tidak bisa menarik nafasnya dengan baik."Aku tidak ingin melihat mu lagi."Fuhhhh. Jessica menarik pelan nafasnya, dia pikir sebenarnya kemana di akan membawa dirinya dan anak di dalam kandungan nya?!."Kamu ingin pergi jauh Jessi?" Noura bertanya pelan dalam jutaan kecemasan nya.Dan Jessica buru-buru mengangguk kan kepala nya."He em, aku akan membesarkan anak ku seorang diri." Lanjut Jessica lagi."Jessi, kenapa tiap kali bertindak kamu tidak pernah berpikir dua tiga kali?." Noura bicara dengan iba, cukup stress melihat sahabat baiknya tersebut terlihat skandal rumit seperti itu.Jessica memang terlalu polos, saat memutuskan sesuatu dia begitu ceroboh dan gegabah, dia tidak pernah tahu apakah itu untung atau rugi, apakah semua baik atau buruk, apakah itu menyulitkan dia atau tidak. Yang penting baginya orang-orang disekitarnya bahagia."Aku ini lahir dan dibesarkan di panti asuhan, jika bukan karena keluarga Hillatop aku mana mungkin bisa hidup sebaik sekarang. Mereka memperlakukan ku persis seperti anak kandung mereka, karena itu ini waktu nya untuk aku membalas budi pada keluarga Hillatop, Noura." Dia masih sibuk menggerakkan jemari-jemarinya di keyboard laptopnya, bicara tanpa menoleh kearah sahabat baiknya tersebut.Noura terlihat hanya mampu menatap Jessica sembari membungkam mulutnya."Oh ya ampun, apakah tidak ada petunjuk sama sekali tentang siapa yang membawa ku?." Dan Jessica seperti nya cukup putus asa dengan keadaan ini.Disisi lain,Ruang rahasia,Swiss.Brakkkkkkk."Akhhhhhh".Setelah suara hantaman terdengar memecah keheningan di dalam satu ruangan dengan lampu remang-remang tersebut, tidak lama kemudian satu suara pekikan seseorang diiringi ringisan terdengar Ikut memecah keadaan di mana Yavuz tampak begitu marah mencekik leher seorang laki-laki yang ada dihadapan nya.Dua laki-laki bertubuh kekar dengan senjata di pinggang mereka yang berjaga di depan pintu ruangan tersebut tampak diam tidak mengeluarkan suara mereka, membiarkan suara lengkingan tersebut memecah keheningan malam.Didalam ruangan di bagian sisi kanan paling ujung seorang gadis muda berusia sekitar 23 tahunan tampak ketakutan, dia meremas kedua belah tangannya dengan perasaan cemas. Sedang kan seorang perempuan berusia sekitar 30 tahunan hanya bisa menghela nafas nya dengan berat saat melihat laki-laki berjuluk Raja di atas angin tersebut tampak mengamuk setengah mati.Yavuz marah besar karena kecerobohan laki-laki yang tengah meri
1 bulan kemudian.Jessica menatap surat perceraian yang ada di hadapannya tersebut untuk beberapa waktu ada satu kelegaan yang menghantam dirinya dan dia benar-benar bahagia dengan keadaan ini."Jessi?." Noura menatap ke arah sahabat baiknya tersebut untuk beberapa waktu, bertanya sambil menatap kearah surat perceraian yang ada di tangan Jessica.Jutaan kekhawatiran jelas menghantam dirinya tidak percaya pada akhirnya Jessica benar-benar bercerai dengan Sean dan semua rencana berjalan sesuai dengan keinginan. Hal itu benar-benar berada di luar ekspektasinya dan apa yang diucapkan Jessica tidak meleset sama sekali."Aku pikir aku akan pergi jauh dari semua orang," tiba-tiba saja seperti itu karena Noura dan hal tersebut membuat Noura seketika membuat Naura menatap dalam bola mata gadis yang ada di hadapannya itu."Lalu kamu akan ke mana benar-benar, Jessi." dia seketika menggelengkan kepalanya dan menatap tidak percaya atas apa yang akan di lakukan oleh sahabat baiknya itu.Alih-alih m
"Apa dia baik-baik saja? di mana dia dan bagaimana bayi tersebut?." Yavuz langsung bertanya dengan cepat dan dia terlihat sangat tidak sabaran saat ini begitu dia mendengar jika Hafsa menemukan keberadaan gadis tersebut."Kau harus cukup senang karena gadis itu baik-baik saja, dia bahkan sehat-sehat saja bersama bayi yang ada di dalam perutnya. Janin yang ada didalam perut nya berkembang dengan baik, Yav." Hafsa menjawab pertanyaan Yavuz dengan cepat, menatap dalam bola mata laki-laki yang ada di hadapan tersebut.Mendengar ucapan Hafsa jelas saja membuat Yavuz merasa lega dan bahagia, tidak menyangka jika janin yang ditanam baik-baik saja."Jadi dia merawat janinnya dengan baik dan tidak membuangnya?." Tanya nya tidak percaya, tatapan nya kini berubah jauh lebih tenang. Laki-laki itu merasa cukup bangga dengan keadaan dan dia juga senang karena pada akhirnya program yang dibuat cukup berhasil. Ditambah lagi gadis pilihan tersebut rupanya mempertahankan janin yang ada di perutnya den
Beberapa Minggu kemudian,Mini market xxxxxxx,hampir tengah malam,Swiss.Jessica menatap lurus ke arah depan untuk beberapa waktu, selama berada di Swis sangat berterimakasih pada sahabat masa sekolah nya dulu Zaki. Awalnya Zaki cukup terkejut saat mendengar cerita dari Jessica karena dia tidak menyangka gadis yang begitu baik tersebut hamil dari seseorang yang tidak diketahui nya, menikah dengan tunangan saudara tiri nya karena dia tahu laki-laki tersebut tidak baik dan berniat jahat pada Tiffany dan laki-laki yang pernah ingin melamar Tiffany yang tidak lain musuh bebuyutan Sean. Dan entah lah hingga pada akhirnya Jessica memilih untuk kabur dari keluarga Hillatop tanpa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Dibalik rasa terkejut Zaki, laki-laki itu mencoba untuk tidak bertanya lebih banyak, memberikan Jessica pekerjaan yang baik juga tempat tinggal yang layak untuk gadis tersebut.Jessica terlihat menghela nafas nya untuk beberapa waktu setelah perjuangan panjang nya seharian b
Jessica menatap karena laki-laki yang ada di hadapannya tersebut, dia pikir wajah laki-laki itu sangat tidak bersahabat."Bukankah dia seram sayang?." Gadis tersebut bicara didalam hatinya, sembari telapak tangannya mengelus lembut perutnya.Wajah laki-laki yang kini berjalan dari ujung sana mendekati dirinya terlihat cukup tidak bersahabat dan juga sangat suram, meskipun tampan tapi tetap saja membuat bergidik ngeri orang yang melihatnya, Jessica pikir tiba-tiba dia alat dengan seseorang yang memiliki tatapan dan juga ekspresi wajah sama persis seperti laki-laki yang kini berdiri di hadapannya tersebut.Laki-laki itu sama sekali belum menjawab apa ya yang dipertanyakan olehnya, dimana laki-laki itu sejenak mana tahu ke arah dirinya dengan tatapan yang begitu rumit."Ada yang bisa saya bantu, tuan?" Pada akhirnya dengan polos nya Jessica bertanya, menatap ke arah netra laki-laki dihadapan nya yang baru dia sadari ternyata begitu indah, meskipun tatapan laki-laki tersebut tidak bersaha
Yavuz mengernyitkan keningnya saat dia melihat gadis dihadapannya tersebut bergerak menjauhi dirinya. Dia berusaha melirik kearah Jessica, berharap gadis tersebut tidak pergi saat ini tapi nyatanya Jessica sama sekali tidak tertarik untuk menoleh kearah Yavuz."Jess ingat pesan ku." Esti, gadis yang baru tiba tersebut bicara dengan cepat."He em." Jessica menganggukkan kepalanya.Sebenarnya dia tidak ingin lewat jalan belakang tapi memutar kearah depan jelas terlalu jauh pikir nya,bukan masalah jika dia lewat belakang tanpa harus bicara dengan temannya tersebut.Dua laki-laki yang masuk terlihat melirik kearah Jessica, mereka berhenti di hadapan sebuah rak, melirik sejenak kearah Jessica, seolah-olah memberikan kode antara satu dengan yang lainnya, dua laki-laki itu bergerak keluar dari sana."Sir, rokok anda?." Laki-laki di meja kasir mengejutkan Yavuz, membuat dia menoleh dengan cepat kearah kasir minimarket yang ada di hadapannya tersebut."Ada tambahan lainnya sir?." Kembali laki-
Sejenak Jessica merasa degub jantung nya merasa tidak baik-baik saja, satu ketakutan menghantam dirinya, Jessica menyentuh lembut perutnya sembari berdoa agar tidak ada hal buruk yang terjadi dan dia berharap akan tiba di tempat tinggalnya secepatnya."Sayang ini semua baik-baik saja." Jessica berguman pada bayi diperutnya.meskipun tidak dipungkiri dia cukup takut saat ini, tapi dia berusaha untuk berkata jika semua baik-baik saja. Gadis tersebut bergerak dengan cepat sembari mencoba menoleh ke arah belakangnya, dia berusaha melihat apakah benar ada orang di sana dan kali ini dia bisa melihat dua orang laki-laki tanpa bergerak dengan cepat mencoba untuk mengejar langkahnya.Sontak hal tersebut membuat bola mata Jessica membulat dengan sempurna karena dia bisa melihat ada satu cahaya yang memantul dari arah belakang sana yang seolah-olah menyatakan salah satu dari mereka memegang benda besi yang tidak diketahui apa. Meskipun tidak dipungkiri berbagai macam pemikiran berkacamuk menjadi
Suasana malam semakin menambah kengerian keadaan disekitar, di mana dia laki-laki tadi terlihat menyeringai mengerikan. Menatap kearah Jessica penuh hasrat dan siap untuk melakukan apapun terhadap perempuan cantik tidak berdaya dihadapan mereka.Jessica jelas saja terus berusaha untuk menyelamatkan dirinya sendiri bagaimana pun caranya ketika kaki nya di tarik oleh salah satu laki-laki ditengah teriakan melengking nya, begitu dia mencoba melepaskan diri nyata nya dia gagal, tubuh nya terhempas ke lantai tapi kedua tangan Jessica berusaha untuk menahan tubuh nya, dalam keadaan tidak baik-baik dan terdesak nya dia masih berusaha melindungi bagian perut nya.Bagi gadis tersebut tidak ada yang salah dengan kehamilannya, bayi yang ada di dalam perutnya sama sekali tidak memiliki dosa-dosa sedikit pun, sejak awal tidak pernah terlintas sedikitpun di dalam hatinya untuk melenyapkan bayi itu dan menganggapnya sebagai penghalang dalam hidupnya. Karena itu ketika tubuhnya ditarik dan dia terjat