Share

BAB 38

Sambutan pertama yang Daren dapatkan setiba di rumah adalah tatapan tajam dari sang mama yang tengah menunggu kehadirannya.

Waktu yang sudah malam, pernikahan yang tinggal menghitung hari masih membuat Daren harus bekerja hingga larut malam.

Kesal dan cemas, pasti itu dirasakan oleh Riana. Namun, kekesalannya itu semakin meningkat kala mendapati Daren kembali dalam keadaan kusut dan menyetir mobilnya seorang diri.

“Kau bandel sekali, Daren. Bukankah sudah berulang kali mama bilang, jika kau pulang larut. Pulanglah bersama Leo!”

Bukan nada sambutan ramah yang Daren dapatkan. Melainkan sang mama yang biasa sayang dan ramah padanya. Kali ini berubah galak selayaknya seekor singa yang mengaung hendak memaksa mangsanya.

Daren harus bersabar, kala mendapati sikap mamanya dalam mode cemas berlebih. Dia tahu, tidak pernah menginginkan kehilangan karena hanya dirinya yang dimiliki di negara ini.

Daren menghela nafas panjang, kemudian menghembuskan secara perlahan. Dia harus berusaha mena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
haruslah Danisa cuti. masa iya mau nikah masih kerja terusss. apalagi nikahnya sama boss sendiri. cutinya kudu panjang.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status