Share

BAB 39

Malam yang semakin larut, Daren baru saja keluar dari kamar mandinya dengan celana selutut dan bertelanjang dada.

Setelah menaruh asal handuk yang dikenakannya untuk mengusap rambut basahnya. Daren memilih mengambil benda pipih yang tergeletak di atas nakas untuk menghubungi seseorang.

Panggilan pertama, kedua, ketiga belum juga diangkat. Dan berhasil membuat Daren membuang kasar nafasnya karena sedikit kecewa, sebab panggilan telepon yang dia lakukan tidak diangkat.

Dia melirik pada jam yang menempel pada dinding kamarnya, menunjukkan waktu yang sudah pukul 12.00 malam. Menyadari waktu yang sudah tidak sore, dia pun menghembuskan nafas kasarnya.

“Pasti sudah tidur. Makanya dia tidak angkat panggilan teleponku,” kata Daren ketika tersadar waktu yang sudah sangat larut.

Baru saja Daren hendak meletakkan ponselnya. Benda pipih itu sudah berdering, menunjukkan nama seseorang yang sebelumnya sempat ia hubungi.

“Bapak ada apa hubungi aku?” Tanya seorang wanita di seberang panggilan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
tenang Danisa. kamu gk dipecat kok. cuma disuruh cuti, anggep ae lagi dipingit.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status