Share

Kemesraan

Andra menggeliatkan tubuh saat sinar matahari masuk melalui celah jendela. Rasanya dia tidak mau beranjak dari peraduan. Nyenyak sekali tidurnya setelah semalaman banyak menghabiskan tenaga untuk memadu kasih dengan Reisa.

Perlahan Andra membuka mata. Tampaklah seraut wajah cantik berdiri di hadapannya sembari membuka gorden. Matanya melirik jam di dinding yang jarumnya menunjukkan angka sembilan. Ternyata dia bangun kesiangan kesiangan hari ini.

"Bangun, Ndra."

Reisa mendekati Andra di sudut tempat tidur sembari mengusap rambut suaminya yang terjuntai di kening, lalu menepuk pipinya berulang kali.

Andra meraih tangan istrinya, mengecupnya lembut.

"Males. Enakan rebahan. Main perang-perangan sama lu," jawab Andra asal. Benar, dia memang masih mengantuk. Tubuhnya terasa pegal. Jika boleh memilih, boleh dia ingin tidur saja seharian.

Mendengar ucapan suaminya tadi, Reisa tertawa geli. Sepertinya sangat mustahil mengharapkan Andra akan berlaku romantis kepadanya seperti di cerita lain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status