Share

Bab. 78.

"Mas Satya jahat! Aku kecewa sama dia!"

"Nggak!"

Sempat Kezia berhenti di samping mobil yang biasa dia gunakan, tetapi mengingat mobil itu pemberian dari suaminya, dia memutuskan untuk pergi tanpa membawa barang apa pun darinya.

Sambil menangis dia berjalan menyusur trotoar jalan raya, tak perduli dengan kemungkinan yang bisa terjadi padanya. Penghinaan itu terasa sangat menyakitkan baginya.

Bagaimana mungkin Satya diam saat saat Nasya mengusirnya, lalu untuk apa dia memanggil pada saat Kezia pergi.

"Memang benar apa yang di katakan oleh Ayah, mereka memang egois! Mereka tak pernah tau bagaimana perasaanku selama tinggal di sana."

Setelah tangisnya mereda, Kezia baru menyadari kalau jarak dirinya kini telah jauh dari sana sini, jauh dari rumah Satya, jauh pula dari rumah ayahnya.

Melihat kanan kiri jalan yang terlibat sepi membuat dia semakin bergidik ngeri.

"Ya Tuhan, aku harus kemana sekarang! Tidak mungkin ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status