Melihat sang istri memejamkan mata yang diartikannya sebgai kode untuknya bisa berbuat lebih, Andra tidak membuang kesempatan itu dan langsung menyambar bibir candu milik Rena. Rena kembali merasakan sesuatu yang lembut dan hangat menyentuh bibirnya, mengulum lembut bibir bawahnya dan menyecap manis setiap jengkal bibirnya.Rena tidak bisa untuk tidak menyambut ciuman yang memabukan itu dan membuka bibirnya membiarkan lidahnya saling membelit di dalam sana.Tapi Semakin lama ciuman itu semakin panas dan menuntut saat tangan Andra menekan tengkuk Rena untuk memperdalam ciuman. Rena mengerang sambil mengacak rambut belakang Andra menggunakan jemarinya.Andra mendorong tubuh Rena pelan hingga merapat ke dinding kayu, tangan satunya meraih satu pangkal paha Rena lalu melingkarkannya di pinggang. Seketika mini dress Rena tersingkap dan dia bisa merasakan sesuatu yang keras menekan bagian intinya yang hanya dilapisi kain tipis.“Aaaahhhh … Maaasss.” Rena mendesah saat Andra mendoron
Malam itu Rena sudah tertidur lelap saat Andra pulang, beberapa hari ini Rena sedang melakukan tes untuk promosinya.Sedangkan Andra sibuk dengan salah satu proyek barunya bersama Justin, pria itu seperti ingin sekali menjauhkannya dari Rena.Tiba-tiba memajukan meeting sehingga Andra tidak sempat sarapan bersama sang istri, atau memundurkan meeting hingga Andra harus pulang larut malam.Tapi malam ini Andra tidak memiliki janji meeting dengan JustinSetelah mengganti pakaian dan membersihkan diri, Andra naik ke atas ranjang dan membawa Rena dalam pelukannya. Rena menggeliat lalu membenamkan wajah di leher Andra, posisi yang nyaman untuk keduanya agar bisa terlelap.Pagi harinya saat Rena keluar dari kamar mandi hendak menyimpan baju kotor di keranjang cucian, dia melihat noda lipstick cap bibir di kerah kemeja Andra di dalam keranjang cucian tersebut.Tangannya terjulur mengambil kemeja sang suami dengan dahi mengernyit. "Cap bibir siapa ini? Kok bisa ada di kerah baju mas An
"Seharusnya kamu ceritakan semua ini sama aku, kita bisa mencari solusinya! Kamu pikir aku enggak menderita selama ini? Selama tujuh Tahun aku membangun bisnis kembali dari nol, rasa benci dan sakit hatiku sama kamu yang membuat aku bisa seperti sekarang!” Suara Andra harus ditahan saat mengatakannya, padahal ingin sekali meneriaki perempuan di hadapannya ini.“Sekali lagi aku minta maaf.” Monica berujar sambil menahan isak tangis.“Baik ... aku terima pembayaran hutang kamu dan aku tunggu pelunasan hutang-hutang kamu secepatnya” Andra meraih map coklat yang lantas beranjak dari kursi."Sebentar Andra.” Monica menahan tangan Andra membuat pria itu urung melangkah.“Apa kamu masih mencintaiku? Karena aku masih mencintai kamu ... selama tujuh tahun ini aku memendam rindu, aku selalu mencari tahu tentang kamu ... Aku juga terluka sewaktu mendengar kabar kalau kamu harus memulai bisnis dari nol … dalam hati aku berjanji akan mengembalikan apa yang telah aku ambil dari kamu.” Monica be
Setelah bertemu dengan tante Mery, sebelum pulang ke rumah Rena mampir sebentar ke supermarket membeli beberapa sayuran dan bahan-bahan untuk membuat makan malam special.Gadis itu merasa hanya memasaklah keterampilan yang dimilikinya jadi akan berjuang membuat Andra jatuh cinta dengan hasil masakannya.Katakanlah Rena memiliki percaya diri yang tinggi berani memikat seorang Kallandra Arion Gunadhya tapi dia juga mempunyai alasan kenapa keberaniannya muncul.Rena merasakan ada cinta untuknya dari pria dingin itu, cara Andra memperlakukannya sekarang sangat jauh berbeda seperti saat awal bertemu.Beberapa kali Andra melakukan hal manis bahkan mencium dan memeluknya saat mereka sedang berdua saja.Andra juga sangat memperhatikan, menyayangi dan selalu membahagiakan keluarganya yang membuat Rena juga jadi jatuh cinta. Dan permintaan tante Mery menguatkan hati Rena untuk memperjuangkan perasaannya.Sambil mendorong trolli, jempol Rena bermain di layar pipih yang di genggamnya.Re
Andra sedang melakukan meeting tertutup dengan jajaran Direktur di bawah kepemimpinannya, Ricko juga hadir dalam meeting tersebut.Mereka membacakan laporan tengah tahunan kepada Andra, pencapaian selama setengah tahun dan membahas strategi juga target untuk akhir tahun.Presdir tampan itu tampak kurang puas dengan hasil yang dicapai perusahaan hingga pertengahan tahun ini walaupun profit yang didapat sudah lima kali lipat dari tahun sebelumnya.Memiliki pimpinan dengan jiwa muda dan idealis yang tinggi sungguh merupakan suatu tantangan yang besar bagi para Direktur tersebut termasuk Ricko.Andra sengaja mencari orang-orang yang masih muda dan memiliki semangat yang tinggi untuk memajukan perusahaan, ada juga beberapa yang sudah paruh baya tapi masih memiliki kemampuan yang tidak kalah hebat dengan mereka yang masih muda.Beberapa jam kemudian meeting selesai dan para Direktur kembali keruangan masing-masing."Ko ... ada yang mau gue omongin!" Andra berujar saat Ricko hendak kel
Masih dengan kemeja dilapisi blazer dan rok span juga rambut yang diikat bun, Rena sibuk memasak menyiapkan makan malam. Tak lupa dia memakai apron untuk menghalangi stelan kerjanya agar tidak terkena cipratan minyak. Pemandangan sang istri yang sedang memasak sambil menggunakan stelan kerja seperti itu mampu menggetarkan hati Andra.Barulah pria itu sadar ternyata Tuhan sangat baik memberikan gadis luar biasa seperti Rena untuk menjadi istrinya dan sudah sepatutnya Andra bersyukur.Andra memberi kode dengan tangan kepada para asisten rumah tangga yang sedang membantu Rena memasak. Tanpa Rena sadari, satu persatu para asisten rumah tangga keluar dari dapur kembali ke paviliun atas perintah Andra.Sang Presdir tampan melangkah pelan mendekati Rena, menyandarkan sisi tubuhnya di pintu lemari es sambil melipat tangan di dada.Sang istri masih sibuk dengan spatula dan wajan. “Bi … tolong garamnya.” Tangan terjulur ke belakang dengan posisi terbuka.Andra meraih botol kaca deng
Andra yang duduk menghadap pintu seketika terbelalak saat netranya dengan netra Rena bertemu bertepatan ketika Rena membuka pintu ruangan pria itu.Dengan kasar sang Presdir tampan melepaskan pagutan, matanya masih membulat sempurna ketika bangkit dari sofa membuat wanita di atas pangkuannya nyaris tersungkur.Pria itu dengan cepat menarik langkah menghampiri istrinya yang membatu di ambang pintu.Rena bisa melihat senyum puas dan melecehkan dari wanita yang kini sedang merapihkan pakaiannya yang sebenarnya terlihat masih rapih.Lutut Rena melemas, masih jelas dalam ingatannya ketika tadi malam Andra menciumnya mesra.Dan sekarang dia harus melihat bibir itu terpagut dengan bibir wanita lain.Hatinya tersakiti, ada marah, kecewa bercampur menjadi satu.Ingin menangis sejadi-jadinya, ingin marah hingga melempar sesuatu ke arah mereka berdua.Tapi Rena tak kuasa, dia hanyalah istri kontraknya Andra karena hingga kini pria itu hanya bersikap manis dan mesra tanpa mau memperjelas
"Monica! Sudah hentikan!!kamu tahu ‘kan aku udah punya istri? Apa kamu enggak bisa menghargai statusku sebagai seorang pria yang sudah menikah?” bentar Andra sembari mundur beberapa langkah."Apa kamu udah enggak mencintai aku lagi? Coba tanya hati kamu! Apa kamu lupa dengan semua yang pernah kita lakukan? Kamu selalu bilang enggak ada yang bisa memuaskanmu selain aku. Apa istri kamu udah bisa menggantikan posisiku? Andra … coba ingat-ingat lagi hal indah tentang kita ... cium aku ... rasakan ... apa masih ada getaran? Kalau memang udah enggak ada getaran, aku akan meninggalkanmu,” bisik Monica sensual di telinga Andra.Monica mendorong tubuh Andra sampai pria itu duduk di sofa tunggal kemudian perlahan duduk di atas pangkuan pria tampan yang masih sangat dia cintai itu.Monica mendekatkan wajahnya lantas mencium bibir Andra lembut dan di saat bersamaan Rena membuka pintu.Tok...Tok...Ceklek...FLASHBACK ENDAndra kembali ke ruangannya setelah mengantar Rena ke ruangan Ricko.