Share

22. Janji Yang Terlupa

Tari secepat kilat menarik kerudungnya hingga menutup setengah wajahnya, menyisakan kedua matanya saja yang terlihat, untuk saat ini ia belum siap bertemu kembali dengan Evan, terlebih Luna juga baru saja menata mentalnya, memulai hidupnya yang baru setelah segala penghinaan yang ia terima di kampung dan segala kebencian yang semakin menjadi karena orang-orang tak suka melihat kedekatannya dengan Evan.

"Terima kasih," ucap Tari sambil mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya.

Evan tegas menolak, "tidak, tidak perlu. Saya sekedar membantu."

"Terima kasih banyak," ucap Tari sekali lagi kemudian berlalu pergi.

Kening Evan sempat berkerut samar, suaranya seperti tidak asing tapi semua itu segera ia tepis, terlalu menambah pikiran saja kalau ia mencoba untuk mengingatnya. Malam ini saja ia berolahraga untuk meringankan segala kenangan yang mendadak muncul. Jadi cukup, ia tak mau menambahnya lagi. Evan pun pergi dari sana, keduanya menempuh jalan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status