Share

Dari Warung Jamilah Belajar Menepati Janji

“Wah, saya nggak bawa uang lebih, Bu,” jawabku sambil mengecek dompet. Padahal, tidak perlu dicek lagi bukan? Karena sudah pasti aku tidak pernah mengisi uang lebih di dompet.

Jatah per hari sudah ditetapkan sesuai dengan pendapatan. Potongan belanja di dapur sudah di tangan suami, sedangkan belanja lainnya hanya segelintir uang jajan bocah saja.

“Nggak apa-apa, Ra, nanti aja bayarnya.”

“Jangan.” Aku menolak dengan nada sedikit risau, “Bentar saya ambil uangnya dulu ya, Bu.”

“Aduh, jadi ngerepotin kamu dong, Ra.” Si pemilik toko beralih keluar dari balik pembatas etalase barang.

Tanganku memberi kode supaya Elvina berpindah aman ke tangan si pemilik toko. “Tolong titip Vivin sebentar, ya, Bu.”

“Padahal nanti aja nggak apa-apa kali, Ra.”

“Ah, udahlah sekalian!”

Aku bergegas kembali ke rumah. Yang namanya hutang tak boleh diendapkan terlalu lama. Dengan terpaksa, tak lupa belajar ikhlas untuk segalanya.

Beruntung, E
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status