Share

Bab 20

Paling asik dilakukan saat di desa adalah jalan subuh. Menyusuri jalan desa dengan berjalan kaki sembari menunggu matahari terbit. Menikmati sejuknya udara, merasakan derasnya embun yang datang.

Walaupun tidak semenyenangkan yang dibayangkan, tapi Eleanora tetap menikmati. Semua itu karena nyeri di perut bawahnya sedikit mengganggu. Saat akan berbelok ke jalan menuju persawahan, Eleanora bertemu Devan yang ternyata juga tengah menikmati pagi.

Eleanora tersenyum. "Mau ke mana?" tanyanya semangat.

Devan diam tidak membalas, ia melanjutkan jalan ke arah persawahan. Eleanora segera berlari kecil, menyusul, lalu menggandeng tangan Devan yang langsung dilepaskan oleh yang punya. Eleanora tertawa saja, dan tetap ikut berjalan bersisian.

Matahari mulai tampak, sinarnya menelisik lewat sela-sela pohon-pohon yang berdiri jauh di sisi kanan jalan. Beberapa orang desa lewat, ada yang berlawanan arah dengan Eleanora dan Devan. Mungkin hanya untuk memeriksa tanaman mereka, sebab masih hari kedua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status