Share

Bab 39

"Arrrgh!!!"

Devan tidak tahu harus teriak di mana, tidak tahu harus melampiaskan emosinya di mana. Akhirnya opsi terdekat yang bisa ia pilih karena hari akan gelap hanyalah tempat karaoke.

Sudah setengah jam Devan teriak-teriak, melampiaskan kekesalannya. Ia sampai lelah dan tak punya tenaga lagi. Ia sampai habis air mineral dua botol.

Sekarang ia telentang di sofa dengan napas terengah-engah dengan mata tertutup. Tangannya meraih kertas yang ada di meja lalu meremasnya. Goresan tangan di kertas itu masih terngiang-ngiang di kepalanya.

Kertas itu berisi permintaan maaf dari ketua timnya yang diselipkan di surat pemberhentian kerja. Ketua timnya minta maaf sebanyak-banyaknya atas perlakuannya seminggu ia. Ketua timnya bilang kalau ia sangat terpaksa melakukan itu atas perintah CEO mereka langsung. Ketua timnya juga tidak tahu mengapa Devan harus dipecat dan dibuat-buat kesalahannya, padahal Devan berpotensi menjadi salah satu pegawai terbaik.

Surat itu, meski surat permintaan maaf
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status