Share

Bab 38

Hari-hari Devan benar-benar penuh warna sekarang. Tidak ada lagi alasan untuk tidak bersemangat.

Sejak menjadi suami-istri sesungguhnya, Devan tidak pernah kusut wajahnya. Datang ke kantor wajah cerah, pulang kantor ia semangat. Tidak peduli berapa banyak pekerjaan atau masalah di kantor, Devan tetap senang.

Namun, entah mengapa akhir-akhir ini Devan sering dimarahi, padahal pekerjaan bagus dan selalu selesai tepat waktu.

"Kamu kerja lama-lama nggak becus, ya?” bentak ketua tim, membuat semua orang berbalik.

"Maaf, Pak, tapi salah saya di mana ya?”

"Kamu nanya? Kamu nanya salahmu di mana?—"

"Soalnya saya sudah mengikuti yang Bapak minta," serobot Devan, memutuskan omongan ketua tim, membuat laki-laki tua itu makin melotot.

"Sudah saya nggak mau tahu, ulangi pekerjaanmu! Bagaimanapun caranya besok pagi harus jadi." Ketua tim melempar dokumen yang Devan kasih tadi lalu kembali duduk, ia fokus dengan kertas-kertasnya lagi.

Devan kembali ke mejanya dengan lemas. Ia tidak mengerti d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status