Share

Bab 40

"Maaf, posisi tersebut baru saja terisi!"

Devan memaksakan senyum, genggaman tangannya mengerat pada map berisi cv dan beberapa dokumen pelengkap untuk melamar pekerjaan. Devan terpaksa pergi dengan kaki diseret, terasa berat.

Devan sedikit melirik ke belakang, ke gedung yang baru saja ia masuki. Ia tertawa sinis melihat kertas pengumuman lowongan pekerjaan itu masih menempel manis di pintu kacanya. Devan tidak tahu apa fungsi kertas itu menempel di sana.

Devan masih waras untuk berhalusinasi seseorang menempelkan kertas itu di sana. Ia dengan sadar, kertas itu baru tertempel di sana, ia juga sudah bertemu orangnya, tapi lucunya mereka bilang sudah terisi. Padahal waktu kertas itu ditempel tidak lebih dari lima belas menit lalu.

Devan berusaha biasa saja, tapi dua minggu alami penolakan tetap buat ia tidak bisa terbiasa. Tidak ada penolakan yang bisa buat orang biasa saja, apalagi itu untuk sesuatu yang teramat diinginkan.

Devan tidak mengerti apa yang sedang ia alami, karena bahk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status