Share

Bab 24A

Bab 24

"Dok, jangan katakan hal buruk menimpa istri saya!" tolak Zein

"Maaf, saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun, Allah berkehendak lain. Istri Bapak nyawanya tidak tertolong."

Bagaikan sebuah mimpi, Zein ingin segera bangun dari mimpi buruknya. Ia butuh seseorang menyadarkannya dari mimpi buruk itu. Untuk ketiga kali dalam hidupnya ia kehilangan wanita yang berstatus istri baginya. Pertama, Sania yang berjuang melahirkan anak. Kedua, Syifa yang berusaha diperjuangkan profesinya dan terakhir Ema yang sedang mengandung anaknya. Ia merasa wanita yang didekatnya selalu mendapat kemalangan. Memilukan.

"Tidak mungkin. Ema tidak mungkin pergi. Bayi kami tidak mungkin meninggal." Zein mengerang frustasi sambil meremas rambutnya. Ia terduduk pilu di kursi di lorong rumah sakit. Bi Sumi hanya bisa menatap sedih suami majikannya.

Saatnya kembali telah tiba. Bagi orang yang pergi, bahagia telah menanti. Namun, bagi yang ditinggalkan sedihnya tidak akan terganti. Yakinlah, Allah se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status