Share

PENGAKUAN

Setelah Andini masuk ke kelasnya, Liam melamun di dalam mobil. Ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apakah tindakannya yang membiarkan perasaannya sendiri bertumbuh tidak akan membuat dirinya makin jatuh ke dalam? Apakah perasaan yang seharusnya tidak pernah ada itu justru akan membahayakan dirinya dan Andini?

Sekali-sekali ia tidak akan membiarkan Andini terluka. Ia mencintai gadis itu tulus adanya. Ia mencintainya karena memang mencintainya. Tanpa syarat. Tanpa niat untuk mengambil apa-apa.

Ia memandang cakrawala yang terik padahal waktu belum menunjukkan pukul delapan pagi. Sinar yang menyengat dan kebetulan memarkirkan mobilnya di tempat yang berhadapan langsung, membuatnya tak betah menunggu Andini menyelesaikan kelasnya hari ini. Bergegas ia keluar dari mobil dan berniat untuk mencari udara segar akan rumitnya pikiran saat ini.

“Liam…,” panggil Michelle yang tiba-tiba ada tak jauh dari posisinya.

“Ya?&rdqu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status