Share

29. Dia Mengunjunginya di Gereja

“Aku tahu,” sela Rushel. “Jika dia hanya gadis berkerudung biasa, kau tidak akan mengejarnya dan mengantarnya pulang.”

“Kau juga tahu soal itu?” David kikuk. “Maafkan aku, Yah. Aku tidak bermaksud untuk berbohong.”

“Aku tahu. Aku juga meminta maaf. Kau tidak perlu berbohong jika aku tidak mengintimidasimu.”

“Kau tidak mengintimidasiku. Aku yang terlalu takut seseorang menghakimi Maryam lagi.”

Rushel menatap David dengan sorot pura-pura tersinggung. “Apa aku terlihat seperti akan mengintimidasi gadismu?”

“Ayah, maksudku.” David tak tahu bagaimana mengendalikan suasana canggung itu. Ia tertangkap basah. Tapi pada saat yang sama, perasannya jauh lebih lega. Dia tidak bisa mengelabui Rushel. Tidak akan pernah bisa. Lelaki itu yang membentuk dirinya. Mewariskan prinsip-prinsip hidupnya dan tabiat-tabiatnya. Kecuali soal berbohong.

“Tenanglah, Dav

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status