Share

Bab 46

Bab 46

     Galih yang merasa pusing dengan ulah ibunya akhirnya berjalan menjauh sambil mengacak-acak rambut.

     "Ck ... ck ... ck... Anak keras kepala!" Bu Farah geleng-geleng kepala melihat aksi Galih. Entahlah apa yang dipikirkan oleh perempuan paruh baya itu.

     Langkah kaki menuju ke kamar dan menghempaskan tubuhnya ke ranjang dengan kasar dan nafas yang berat.

     "Ada-ada saja masalah yang semakin membuat pikiran saya kusut. Yang satu belum kelar malah ditambah dengan masalah yang lain,"

    "Ibu, mengapa beliau tidak bisa berpikir panjang. Nasib, nasib. Mengapa ibu tidak mengerti keadaan sih?" Galih berbicara sendiri menyesali perbuatan Bu Farah yang dianggapnya kekanak-kanakan.

     Tok ... tok ... tok ...

     Suara pintu diketuk. Galih tidak begitu peduli.

     "Itu sudah pasti ibu. Mau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status