Share

136. Abuse of Power

"Coba lihat baik-baik, Pak! Bener nggak dia Luna? Aku udah kirim fotonya via chat."

Hening hingga beberapa saat. Kevan tidak lagi mendengar suara Hamdi.

"Van, ini di mana? Kok kayak di panggung?"

"Jawab aja! Dia Luna atau bukan?"

Kevan mengulangi lagi pertanyaannya. Kali ini, Hamdi menjawab.

"Iya. Dia Luna. Kamu ketemu dia di mana? Saya ke sana sekarang."

Dia benar-benar Luna. Kevan lega mengetahuinya.

"Aku di Hanindra Orion Hotel. Aku lagi liat pemilihan brand ambassador. Dan, Luna salah satu pelamar."

Hamdi terkejut. "Apa?!" teriaknya.

Kevan terpaksa menjauhi ponsel dari daun telinganya. Teriakan Hamdi membuat Kevan merasa tidak nyaman.

"Jadi, tebakanku bener? Pak Hamdi nggak tau masalah ini?"

"Luna tertutup. Dia nggak mau ngomong apa-apa sama saya, Van." Hamdi membeberkan alasan.

Kevan mendengarkan dengan seksama. Dia tahu kekhawatiran yang dirasakan Hamdi.

"Kamu bisa nggak tahan Luna? Saya ke sana sekarang. Jarak dari rumah ke hotel kamu nggak jauh. Ya, cuma 20 menit kalo nggak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status