Share

288. Mati Sia-sia

"Kevan!"

Bima berteriak. Dia hendak pergi menolong Kevan dan menyelamatkan Ciara. Namun, seorang polisi menahannya.

Bima tidak bisa memalingkan wajahnya dari Kevan dan Ciara. 'Semua ini salahku! Aku yang buat Kevan dan Cia berada di situasi berbahaya kayak gini.'

Semua orang lari berhamburan menyelamatkan diri. Angga dan Ziyad tetap bersama Felicia sesuai perintah Kevan di mobil tadi. Ruslan dan Ismail berlindung di pos penjaga bersama kedua satpam. Sedangkan Kevan hanya berdua dengan Ciara.

Seorang polisi menyeret Bima agar tidak tertembak. Namun, kedua kaki Bima seolah berat meninggalkan Kevan dan Ciara.

"Ayo ikut saya berlindung! Kamu nggak boleh mati. Kamu itu kunci masalah ini," kata polisi itu tegas.

'Iya, aku juga nggak mau mati sia-sia. Aku mau nebus dosa ke Kevan dan Cia. Tapi, seseorang incar nyawaku dan Kevan. Aku tau siapa otak masalah ini!' seru Bima di dalam hati dengan kesal.

Malam ini, pukul 11:59 waktu kota Baubau. Seorang Tuan Muda pertama keluarga Hanindra tertemba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jamal Djufry
bisa g sih lebihin bab y klau kyk gini bikin males baca y
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status