Share

Sebentar saja, gak sampai 5 menit sayang.

Pagi yang cerah, secerah hati Zeira. Wanita cantik satu anak itu selalu tersenyum manis, kebahagiaan terpancar dari wajahnya.

Tentu Zeira bahagia, saat ini ayah dan adiknya tinggal satu atap dengannya. Walupun hatinya terkadang sedih mengingat ibunya yang sudah jauh di surga. Tetapi Zeira berusaha untuk melupakannya, ia ingin memulai hidup yang baru bersama keluarga dan suaminya.

Saat ini semuanya sedang berkumpul di meja makan untuk makan malam bersama.

"Uek...uek..." Tiba-tiba Anjas mual.

"Ada apa mas? Mas kenapa?" Zeira mengikuti Anjas yang berlari menuju kamar mandi.

"Sepertinya aku lagi masuk angin sayang." Jawab Anjas.

"Wajah kamu juga pucat mas, aku panggilin dokter ya?"

Zeira khawatir dengan kondisi kesehatan suaminya. Apalagi akhir-akhir ini, Anjas sering mual saat makan dan bangun pagi.

"Enggak usah sayang, aku cuma masuk angin." Tolak Anjas, ia memang paling malas berurusan dengan dokter. Karena Anjas takut dengan jarum suntik.

"Gak mas, kali ini kamu gak boleh menolak. Do
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status