Share

Chapter 92

Terjadi keheningan sesaat setelah 2 orang dari kelompok pembegalan itu tumbang, atau mungkin 3 orang karena ketua mereka sudah tidak bergerak sama sekali sejak dia sesak napas akibat pukulan pada jakunnya.

Dua orang yang tersisa berdiri diam dan menundukkan kepalanya. Kulihat tangan mereka bergetar, entah karena marah atau takut.

Salah satu dari mereka terduduk di atas aspal dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas permukaan jalanan yang dilapisi oleh salju tipis.

Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arahku. "Kamu ... akan kubunuh kamu!" teriaknya dengan cairan bening yang bercucuran keluar dari kedua matanya.

Kurasakan getaran kecil pada jalanan tempat kakiku berpijak. Aspal yang keras itu retak dengan sendirinya. Aku terkejut melihat fenomena yang tidak biasa ini. 'Apa dia bisa mengendalikan gempa bumi?!'

Tiba-tiba muncul akar tumbuhan berukuran besar keluar dari retakan aspal. Akar-akar yang tebal itu tumbuh dari dalam tanah dan mengara

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status