Share

16. Bunga

Entah mengapa senyuman pria itu membuat jantungnya memompa lebih cepat. Sekejap, Adila terhipnotis melihat senyum manis duda itu.

Segera, Adila mengerjapkan mata-menyadarkan pikirannya. Ia mengangguk mengiayakan perkataan Bagas sebelum berpisah.

Saat ini Adila dan Manda tengah berada di dalam mobil yang melesat.

"Kayaknya, malam ini ada yang nggak bisa tidur nih," ledek Manda membuat Adila bingung.

Adila menoleh, "Maksudnya gimana, Man?"

Manda tidak menjawab. Ia hanya asyik tersenyum sendiri membayangkan jika Adila dan Bagas sangat cocok menjadi pasangan.

"Ditanya itu dijawab. Bukannya senyum-senyum sendiri."

Manda tidak peduli dengan perkataan Adila. Ia juga tak mau penasaran. Adila menatap jalanan dari kaca mobil, menopang dagunya dan juga tersenyum kala mengingat perkataan Bagas sebelum pulang tadi.

"Aku langsung pulang ya. Capek banget."

"Iya. Makasih ya, Man. Udah ajak aku jalan-jalan"

"S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status