Share

36

"Keke belum bangun, Jang?" tanya Pak Iwan. Bujang duduk di kursi kayu sambil melihat Pak Iwan yang menganyam rotan. Sepertinya Pak Bujang tengah membuat tudung saji.

Sejak perdebatan tadi, Keke belum mau bicara sepatah kata pun, dia malah menghabiskan waktu untuk tidur, tanpa mandi, tanpa berniat membuka selimut sedikit pun.

"Masih, mungkin nggak enak badan."

"Ibu rasa, Keke memang sudah berisi," sahut Ibu Keke sambil meletakkan dua gelas kopi dan sepiring goreng pisang di dekat Pak Iwan. Tanpa menunggu lama, Pak Iwan mencomot satu goreng pisang yang masih panas itu.

"Iya, tadi sudah kami tes, dan alhamdulilah, positif." Bujang tak punya alasan untuk menyembunyikan kenyataan itu, bagaimanapun, wanita yang pernah melahirkan dan punya anak, bisa melihat ciri-ciri orang hamil. Bujang pernah mendengar itu, tapi entah kapan.

"Alhamdulillah," sahut Pak Iwan dan istrinya dengan wajah berbinar.

"Tapi Keke melarang saya memberi tahu. Katanya biar kejutan." Bujang menambahkan.

"Sebenarnya pas k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Liz Kusnandar
neeexxxtttt.... suka banget sm ceritanya
goodnovel comment avatar
Desnita Koto
makin sikit2 kasih lanjutnnya.. bikin tambah penasaran..
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
SABARRRR pokoknya bang bujang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status