Share

70

"Kau baik-baik saja?" Bujang mengusap wajah Keke. Istrinya itu masih pucat, sempat mengalami pendarahan, akhirnya dia bisa melewati masa sulit melahirkan putra nya dengan sehat.

"Keke baik, walau masih agak pusing. Bayi kita ...."

"Dia berada di ruang bayi, dia sangat kecil," ucap Bujang. Teringat olehnya, bagaimana bayi merah itu menangis di ruang bayi, sayangnya dia hanya bisa melihat dari luar setelah perawat menunjukkan nomor box bayinya pada Bujang.

"Kelahiran terlalu mendadak." Keke berucap pelan. Dia memperkirakan kelahiran akhir bulan depan, tapi Tuhan berkehendak lain, bayi mereka lahir lebih awal.

"Kau sempat pendarahan, Ke."

"Ya, Keke tau, Keke masih bisa mendengar percakapan dokter saat melakukan bedah.

"Dan ... Liyan, yang mendonorkan darahnya padamu."

Keke tertegun, Liyan. Selama ini dia tak menyukainya, merasa cemburu dan merasa tersaingi. Ternyata gadis itu tak seburuk yang dia pikirkan.

"Sampaikan ucapan terimakasih Keke padanya."

"Nanti dia akan ke sini. Setelah dipe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
bagus liyan kamu sadar
goodnovel comment avatar
Rog Gone
Lelaki kan bisa nikah 4...
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
bujang oh bujang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status