Share

Pertemuan Yang Hangat

Mereka memasuki ruang tamu dan dipersilahkan duduk, tak lama Binar menyusul dengan tangan kerepotan, membawa segala macam oleh-oleh dalam kantung plastik, dan kotak makanan.

"Ummi, ini apa? Kenapa jadi tamu yang membawa sajian bukan tuan rumah?" Cahaya bertanya Pada Mukta, yang tersenyum menanggapi kecanggungannya.

"Kami bukan tamu. Tapi keluarga."

"Eh, iya. Tapi ...."

"Sudahlah, jangan merasa tidak enak seperti itu, Sayang." Mukta mengusap tangan Cahaya.

"Duh, kami merepotkan jadinya Pak, Bu. Bukannya menjamu," kata Hadi yang juga merasakan canggung.

"Tidak apa-apa, Pak." Denni menjawab kecanggungan Hadi, yang masih berdiri memperhatikan barang bawaan yang diangkut masuk. "Hanya oleh-oleh ala kadarnya."

"Pak! Teteh!" suara Rosita terdengar dari ruang tengah yang hanya tersekat Bufet pajangan, menghentikan percakapan mereka serempak.

Cahaya dan Hadi saling tatap, bertanya siapa yang akan memenuhi panggilan Rosita. Dan Hadi mengisyaratkan Cahaya untuk menemui ibunya.

Cahaya menga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status