Share

44.

Seluruh dunia Dania serasa berhenti. Langkahnya yang terbiasa melangkah bersama Hamiz beriringan, kini satu langkah itu berbelok karena memiliki tujuan yang berbeda. Dania masih di sana, di rumah Sarah, menangisi Hamiz begitu sesak. Sedangkan Hamiz hanya membatu, tidak menyuruh Dania menghentikan tangis atau menjadi penawar.

Bibir Dania bergetar sejak tadi. Berbagai kata permohonan sudah ia katakan, namun tidak ada yang menembus ke relung hati lelaki yang ia cinta.

”Aku harus apa, Miz, sekarang,” kata Dania.

Hamiz menyuruh Dania untuk berdiri, berkali-kali ia mengatakan akan mengantar wanita itu pulang. Tidak ada respon berarti dari Dania, justru wanita itu tetap berlutut di hadapan Hamiz.

”Kalo emang tau bakal begini, aku nggak bakal mau iyain kamu nikahin anak pembantu itu. Waktu itu ... hati kamu masih sempurna buat aku.” Kenang Dania.

Seberapa larut pun dirinya meminta Hamiz datang, ia akan datang. Bahkan berhari-hari Hamiz akan tetap tinggal di apartemennya jika ia meminta. Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status